Diduga Ajarkan Aliran Sesat, Masyarakat Karimun Tolak Kegiatan Yayasan Nainawa

Diduga Ajarkan Aliran Sesat, Masyarakat Karimun Tolak Kegiatan Yayasan Nainawa

Warga menggelar aksi menolak kegiatan yang digelar Yayasan Nainawa Karimun (Foto:Edo/Batamnews)

Karimun - Ratusan masyarakat Karimun berkumpul dan menolak kegiatan di Yayasan Nainawa Kabupaten Karimun, Minggu (22/9/2019).

Yayasan Nainawa yang berada di daerah Batu Lipai, Meral, Karimun itu akan membuat acara asyuro di bulan Muharam.

Tapi, kegiatan asyuro di Yayasan Nainawa itu terhenti setelah masa datang dan mendesak masuk. Namun berhasil diadang aparat.

Masyarakat Karimun tersebut menolak karena yayasan Nainawa disebut mengajarkan ajaran sesat.

Terlihat pada bagian dalam yayasan itu, banyak orang-orang menggunakan pakaian serba hitam. Tidak hanya orang dewasa, tampak juga anak-anak.

Aparat dari Polres Karimun dan dibantu TNI, berusaha menenangkan masa yang mulai tidak terkontrol. Bahkan, Kapolres Karimun AKBP Hengky Pramudya terlibat dalam kerumunan untuk memenangkan.

"Mohon bersabar, kita akan ikuti semua yang telah kita sepakati. Mereka akan keluar, sekarang lagi bersiap," kata Hengky dengan pengeras suara.

Suasana sempat tegang saat pengikut Nainawa keluar usai diminta untuk membatalkan acara serta mengosongkan tempat tersebut.

Tapi, setelah pihak keamanan berhasil menghalangi dan menangkan masa. Pengikut Nainawa keluar dengan pengawalan ketat.

Sementara itu, perwakilan masyarakat Karimun, Ahmad Basid Lubis mengatakan bahwa aksi yang dilakukan tersebut karena kegeraman masyarakat dengak aktifitas di Nainawa tersebut.

"Kami tidak ingin ada aliran atau ajaran sesat di Karimun, masyarakat sudah tidak dapat dibendung lagi," ujar Basid.

Diketahui, kegiatan asyuro tersebut juga mengundang pengikut dari luar negeri dan luar Karimun. "Jangan sampai orang-orang dari luar Karimun atau luar negeri masuk untuk mengikuti acara ini," ujarnya.

Dia juga mengatakan, masyarakat akan mengambil langkah dan sikap tegas untuk menutup yayasan tersebut. Sehingga tidak ada lagi ajaran sesat di Karimun.

"Kalau masih ada kami tidak bisa berbuat apa-apa jika masyarakat bertindak. Maka, kami akan dudukkan lagi untuk meminta pemerintah menutupnya," ujarnya.

"Sekali lagi, pemerintah harus tegas, setelah melihat aksi masyarakat ini," katanya.

(aha)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews