Dibanderol Rp 9 Ribu Per Liter, Satu Drum Minyak Tanah di Karimun Sekejap Ludes

Dibanderol Rp 9 Ribu Per Liter, Satu Drum Minyak Tanah di Karimun Sekejap Ludes

Antrean warga membeli minyak tanah di Karimun. (Foto: Edo/batamnews)

Karimun - Konversi minyak tanah ke gas di Karimun belum merata. Sejumlah warga masih menggunakan minyak tanah yang harga di pasaran dibanderol tinggi.

Akibatnya, antrean warga mendapatkan minyak tanah sering terlihat saat bahan bakar itu tiba. Seperti yang terlihat di salah satu kios atau pangkalan lampu merah Sei Lakam, di RT 03 RW 02, Kelurahan Sei Lakam Timur, Kecamatan Karimun.

"Kami masih pakai minyak tanah. Karena belum dapat jatah kompor sama gas yang dibagi pemerintah," kata Sri, seorang warga.

Di pangkalan tersebut, minyak tanah dibanderol Rp 9 ribu per liter. Begitu tiba, warga yang membawa jeriken dan botol langsung menyerbu.

Warga yang terdiri dari laki-laki dan perempuan tersebut berdesak-desakan agar mereka dapat dilayani terlebih dahulu.

Bahkan tidak semua warga yang antre mendapatkan minyak tanah. Ini dikarenakan stok di pangkalan langsung habis.

"Tak ada lagi, sudah habis. Katanya cuma satu drum aja," ujar seorang warga yang tidak kebagian minyak tanah dengan raut wajah kecewa.

Sementara, pemilik pangkalan yang ditanyai mengatakan dirinya hanya mendapatkan jatah minyak dari agen sebanyak satu drum saja perbulan atau sekitar 200 liter.

"Tidak seperti dulu, sekarang dapatnya sedikit. Cuma satu drum saja sekarang," kata pria tersebut.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Kabupaten Karimun, Muhammad Yosli saat ditanyai mengenai hal tersebut, membenarkan adanya BBM jenis minyak tanah yang masuk.

"Masih ada 10 persen khusus di Pulau Karimun Besar. Jumlahnya sekitar 102 Kl Kilo Liter) lebih. Yang dapat satu agen saja, PT Petromas Jaya Abadi," kata Yosli yang dibubungi wartawan.

Adanya minyak tanah tersebut, disebutkan Yosli lantaran kebutuhan gas bagi masyarakat Karimun masih belum mencukupi.

Mantan Kabag Humas Pemkab Karimun itu, menyebutkan bahwa minyak tanah yang masuk pertengahan bulan September 2019 ini sebanyak 250 Kl untuk dua bulan.

"Jumlah itu langsung untuk dua bulan, September dan Oktober," katanya.

(aha)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews