Warga Malaysia Selundupkan 1 Ton Bahan Sabu Lewat Kontainer Furniture

Warga Malaysia Selundupkan 1 Ton Bahan Sabu Lewat Kontainer Furniture

Kotak berisi bahan baku sabu yang diamankan otoritas Australia. (Foto: ABF via ABC Australia)

Sydney - Pasukan Perbatasan Australia (ABF) menggagalkan penyelundupan 1.266 kg bahan kimia ephedrine yang bisa digunakan untuk memproduksi narkoba jenis 'ice' atau shabu-shabu pada 10 September 2019 lalu.

Dalam kasus ini, dua warga Malaysia ditangkap. Mereka mencoba menyelundupkan bahan baku sabu ini lewat kontainer berisi furniture, tulis ABC Australia.

Petugas ABF yang mencurigai adanya keanehan dalam pengiriman furniture itu, melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang tersebut, mereka menemukan adanya 127 kotak yang disembunyikan di balik furniture tersebut.

Dan ketika dilakukan pengecekan petugas menemukan 1.266 kg bahan kimia berwarna coklat.

Ketika dilakukan pengetesan di laboratorium, bahan yang ditemukan itu positif sebagai ephedrine, yang digunakan untuk membuat narkoba methamphetamine atau sabu.

Menurut perkiraan, seluruh bahan ini bisa digunakan untuk membuat satu ton sabu dengan harga jual sekitar $AUD 750 juta (lebih dari Rp 7,5 triliun).

Dalam penyelidikan lanjutan, pada tanggal 16 September, petugas ABF mengirimkan barang tersebut ke sebuah gudang di kawasan Roseland di Sydney Barat Daya.

Di hari itu juga pria yang datang untuk memeriksa kontainer tersebut ditahan.

Seorang pria berusia 63 tahun yang berada di Australia menggunakan visa turis, dan seorang pria berusia 22 tahun yang memiliki visa pelajar asal Malaysia ditahan oleh petugas.

Hukuman maksimal untuk pelanggaran ini adalah hukuman penjara 25 tahun atau denda Rp 10 miliar atau keduanya.

Keduanya dihadapkan ke Pengadilan Lokal Burwood di Sydney hari Selasa (17/9/2019) dan sesudahnya ditahan untuk dihadapkan lagi ke Pengadilan Pusat Downing 13 November mendatang.

Dalam rilis yang dikeluarkan oleh ABF hari Rabu (18/9/2019), Komandan Regional ABF untuk NSW Danielle Yannopoulos, mereka berhasil mencegah kemungkinan penjualan sabu sebanyak 10 juta kali.

"Petugas ABF sangat awas dengan berbagai usaha untuk menyembunyikan bahan pembuat narkoba seperti ephedrine, kami akan menemukan mereka apapun cara para kriminal untuk menyembunyikannya," kata Yannopoulos.

"Petugas ABF memiliki ketrampilan, teknologi dan sumber daya untuk menemukan barang-barang seludupan tersebut dan bisa menemukan mereka yang berusaha memasukkannya ke dalam Australia."

(*)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews