Batam - Hilangnya sejumlah isi kontainer plastik yang hendak direekspor dari Batam memunculkan pertanyaan kalangan anggota DPR RI. Hal itu menjadi temuan saat anggota parlemen Senayan melakukan kunjungan kerja ke Batam. 

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa mempertanyakan berita acara Bea Cukai dan Kepolisian, terkait isi beberapa kontainer limbah B3 tahanan Bea Cukai yang hilang.

“Iya, kan ada pertanyaan kalian. Kalau kosong dan tidak ada berita acaranya, hilang di mana? Seharusnya ada penjelasan dari polisi dan Bea Cukai,” ujar Desmond di Mapolda Kepulauan Riau.

Dia juga mempertanyakan barang yang hilang di dalam kontainer itu apakah memang sampah atau yang lainnya.

“Kalau kita teori jahat yang ada di kepala kita, tapi kan bukan itu maksudnya,” ucapnya.

Lanjutnya yang bisa menjelaskan itu adalah Bea Cukai dan Kepolisian, bukan kewenangan DPR RI.

“Dalam konteks ini, bagaimana Pak Susila Brata ke depan menjelaskan dan bagaimana Pak Kapolda memberi penjelasan yang harusnya ada berita acaranya,” katanya lagi.

Sementara, Kapolda Kepri Irjen Andap Budhi Revianto mengatakan bahwa sebenarnya untuk kasus tersebut harus ditangani oleh pihak Bea Cukai langsung.

Andap menyebutkan bahwa itu sesuai UU No. 8 tahun 1981 pasal 6 ayat 1 dan pasal 7 ayat 2, bahwa penyidik pegawai negeri sipil itu sesuai lingkup yang diberikan undang-undang dan mengoordinasikannya dengan kepolisian.

“Artinya itu kan kita tahu, kalau di pelabuhan itu kawasannya siapa. Kami hanya sebagai kormas PPNS, jadi penyidik pegawai negeri sipil Bea Cukai ini di bawah koordinasi dan pengawasan kami,” ucapnya.

Sayangnya, Kepala Bea Cukai Batam Susila Brata ketika akan dikonfirmasi terkait hal ini sudah lebih dulu meninggalkan Polda Kepri tanpa memberikan penjelasan sedikitpun terkait kasus itu.

(ude)