Pengamat: Keamanan Wilayah Modal Utama Jualan Pariwisata

Pengamat: Keamanan Wilayah Modal Utama Jualan Pariwisata

Pengamat pariwisata Kota Batam Siska Mandalia.

Batam - Aksi kriminal yang menimpa turis asing mencoreng dunia pariwisata di Kota Batam. Apalagi saat ini Batam digadang-gadang beralih menjadi "kota wisata" yang sebelumnya kota industri. 

Pengamat pariwisata Kota Batam Siska Mandalia mengatakan, kondisi tersebut harus menjadi perhatian pemerintah daerah pasalnya jangan sampai Batam menjadi seperti negara-negara yang tingkat kriminalitasnya sangat tinggi dan berpengaruh kepada kunjungan wisatawan.

"Beberapa negara dan kota memang tidak dikunjungi lagi, karena tingkat kriminalitasnya tinggi, jangan sampai Batam seperti itu," kata Siska kepada Batamnews.co.id, Sabtu (6/7/2019).

Siska melanjutkan, kejadian pencopetan ataupun kriminalitas kepada turis di Batam memang baru terjadi. Tetapi harus menjadi perhatian seperti penambahan pengamanan, CCTv dan sebagainya. 

"Pengamanan sangat penting, kalau memang sudah terjadi, seharunya pengamanan lebih ditingkatkan," ujar dosen jebolan M.B.A Tourism Management dari Chung Hua University, Taiwan itu. 

Baca: Penjambretan Turis Korsel Berdampak Buruk Bagi Pariwisata Batam

Ia mengatakan, tidak bagus jika suatu daerah memiliki destinasti yang banyak dan indah tetapi soal pengamanan dan kenyamanan sangat minim.

"Banyak orang yang trauma tidak ingin lagi datang ke suatu tempat yang tidak nyaman," ujar alumnus Universitas Negeri Padang (UNP) itu.

Dalam dunia pariwisata menurut Siska, kenyamanan adalah faktor utama apalagi untuk wisatawan mancanegara. 

"Yah kalau terjadi seperti ini terus siap-siap saja Batam masuk list salah satu kota yang tak aman untuk dikunjungi. Sekarang banyak sekali negara yang potensi wisatanya besar tetapi tidak aman dan tidak direkomendasikan," kata Siska yang juga Kepala Kantor Kolaborasi dan Kemitraan, Batam Tourism Polytechnic (BTP).

Siska juga menyebutkan, seperti di Taiwan kriminal minim sekali karena di setiap sisi terdapat CCTv. Selain itu setiap yang kedapatan berbuat kriminal, hukumannya berat. 

"Memang di Pariwisata yang penting 3A Attraction, Amenities, dan Access. Tapi keamanan termasuk Amenities, fasilitas utama yang kita suguhkan ke wisatawan," kata dia.

Baca: Jambret Marak, Kombes Hengki: CCTv di Batam Perlu Ditambah

Selain itu kata Siska, pariwisata adalah bisnis yang bersinergi tidak bisa dikelola sendiri. "Seharusnya Dispar memang harus lebih bersinergi dengan pihak keamanan," kata Siska. 

Sebelumnya kejadian nahas menimpa turis Korea Selatan yang hendak berwisata di Kota Batam. Namun, ketika berada di kawasan Batam Center, pria tersebut menjadi korban jambret. Beberapa bagian tubuhnya luka ringan dan barangnya hilang

(tan)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews