Bayam dan Cabai Masih Sumbang Angka Inflasi Kepri Juni 2019

Bayam dan Cabai Masih Sumbang Angka Inflasi Kepri Juni 2019

Ilustrasi.

Batam - Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Riau (Kepri) pada Juni 2019 tercatat mengalami inflasi yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kepri, Fajar Majardi mengatakan, inflasi Kepri pada Juni 2019 turun menjadi 0,25% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 1,01% (mtm). 

"IHK Kepri juga lebih rendah dibandingkan IHK Nasional pada Juni 2019 yang mengalami inflasi sebesar 0,55% (mtm)," kata Fajar, Selasa (2/7/2019). 

Secara tahunan, inflasi Kepri pada Juni 2019 juga tercatat menurun menjadi 3,16% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,08% (yoy) maupun IHK Nasional pada Juni 2019 sebesar 3,28% (yoy).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi Kepri yang hingga Juni 2019 tercatat sebesar 1,76% (ytd) akan sangat mendukung pencapaian kisaran sasaran inflasi 3,5 ± 1% (yoy) pada akhir tahun 2019.

Inflasi Kepri pada Juni 2019 yang lebih rendah bersumber dari penurunan tarif angkutan udara pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan tercatat mengalami deflasi sebesar 2,34% (mtm) dengan andil -0,50% (mtm), bersumber dari penurunan tarif angkutan udara yang mengalami deflasi sebesar 10,06% (mtm) dengan andil -0,4968% (mtm). 

"Penurunan tarif angkutan udara tersebut khususnya terjadi di Batam seiring dengan berlalunya perayaan Hari Raya Idulfitri dimana tarif angkutan udara kembali normal," kata dia.

Sementara itu, kelompok bahan makanan tercatat mengalami inflasi sebesar 2,85% (mtm) dengan andil 0,64% (mtm), dengan komoditas utama penyumbang inflasi adalah cabai merah dan bayam. 

Cabai merah mengalami inflasi sebesar 30,72% (mtm) dengan andil 0,35% (mtm), sementara inflasi bayam tercatat sebesar 43,37% (mtm) dengan andil 0,33% (mtm). "Kenaikan harga cabai merah diperkirakan merupakan dampak distribusi cabai merah yang belum kembali normal pasca Hari Raya Idulfitri," papar dia.
 
Adapun kenaikan harga bayam di Kepri dipengaruhi oleh penurunan pasokan karena pengaruh curah hujan yang mulai tinggi sehingga menyebabkan gagal panen. 

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews