Tanjungpinang - Kondisi ekonomi Kepri awal tahun tidak bagus, inflasi yang terus naik dan melebihi inflasi nasional. Melalui data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kepri berada di angka 0,23 persen. 

Kepala Bidang (Kabid) Statistik Distribusi di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau, Rahmad Iswanto mengungkapkan tingkat inflasi Kepri yang lebih tinggi dari nasional ini merupakan kabar buruk.

Kondisi tersebut berada pada rentang waktu sepanjang Februari 2019. Inflasi Provinsi Kepri dilihat dari angka inflasi kabupaten dan kota yaitu Kota Batam dan Tanjungpinang. 

"Tanjungpinang inflasi di angka 0,4 persen, sedangkan Batam cukup besar yaitu 0,26 persen," kata Rahmad ketika menyampaikan rilisnya di Kantor BPS Kepri, belum lama ini. 

Rahmad melanjutkan, penyebab inflasi dilihat dari kelompok seoerti naiknya makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik sebesar 0,03 persen. 

Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar juga mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen. Seteleh itu kelompok sandang naik sebesar 0,31  persen. 

Dan kelompok kesehatan naik sebesar 0,03 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 2,12 persen.

"Jika dibandingkan tahun 2018, inflasi Kepri naik 2,98 persen pada bulan Februari," ujar Rahmad.  

(tan)