Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah II Batam Terbesar di Sumatera Diresmikan 2 September

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah II Batam Terbesar di Sumatera Diresmikan 2 September

Wali Kota Batam, HM Rudi meninjau progres pembangunan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah II. (Foto: ist)

Batam - Proses pembangunan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah II di Tanjunguncang, Batam mencapai 78 persen. Masjid ini akan menjadi yang terbesar se-Sumatera.  

Wali Kota Batam, HM Rudi mengatakan masih ada 22 persen lagi yang belum diselesaikan. Ditargetkan bisa selesai pada tanggal 2 September mendatang. 

“Setelah itu akan dilanjutkan lagi pada tahun 2020, yang akan memakan dana sebesar Rp400 miliar, kalau tahap ini masih Rp260 miliar,” ujar Rudi usai peninjauan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah II, Rabu (23/5/2019) malam lalu. 

Pada peresmian bulan September nanti, masjid tersebut sudah bisa langsung digunakan. Yaitu akan dilaksanakan Salat Jumat bersama. 

“Nanti salat jumat perdana sekalian peresmian, nanti yang meresmikan saya usahakan pak Wakil Presiden, Jusuf Kalla, dan mengundang beberapa ulama,” kata dia. 

Masjid ini juga memiliki payung membran yang bisa terbuka dan tertutup seperti di Masjid Nabawi Madinah. Setiap payung memiliki ukuran 25x25 m. Dan terdapat delapan unit payung membran.

Rudi juga menyampaikan masjid ini memiliki satu menara utama setinggi 99 meter. Bermakna filosofis 99 nama baik Allah atau asmaul husna.

Menara ini memiliki 21 lantai. Dan disediakan satu titik pandang untuk melihat sekeliling Batam, yang berada di lantai 16.

“Gaya bangunan seperti di Turki, selain itu juga ada pohon kurma, sudah ditanam,” katanya. 

Dalam peninjauan tersebut, Rudi beserta Majelis Ulama Indonesia (MUI) melihat tempat wudhu. Dan ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. 

Ketua MUI Batam, Usman Ahmad mengatakan jarak tempat wudhu yang dimiliki masih kurang memadai. 

“Di tata cara islam, air yang sudah dipakai orang bisa mercik jadi tidak bisa dipakai ke orang lain, sehingga setidaknya 80 cm jaraknya, tapi yang tadi jaraknya masih 70 cm kurang,” ujar Usman. 

Kemudian ia juga menilai toilet masjid sudah sesuai syariat islam, seperti untuk buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAN) disediakan untuk jongkok. 

“Walaupun BAK diperbolehkan secara berdiri, namun lebih baik dilakukan jongkok, toilet untuk disabilitas juga sudah tersedia, dan itu baik,” katanya. 

Terkait tempat wudhu, Rudi segera merespons dan akan menambah jarak dari masing-masing keran 1,2 meter. “Nanti langsung dibenahi oleh tukang,” katanya. 

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews