Edy Putra Irawadi: Saya Dikejar Investor dan Wartawan Asing soal Perang Spanduk Ex Officio

Edy Putra Irawadi: Saya Dikejar Investor dan Wartawan Asing soal Perang Spanduk Ex Officio

Kepala BP Batam Edy Putra Irawady (Foto: Johannes/Batamnews)

Batam - Polemik mengenai wacana penunjukkan Wali Kota Batam sebagai ex officio Kepala BP Batam terus bergulir. Kepala BP Batam Edy Putra Irawadi merasa khawatir.

Apalagi belakangan terjadi perang spanduk menolak maupun mendukung ex officio. Kondisi ini bahkan menjadi perhatian dunia Internasional. Edy tak menampik bila investor di dalam maupun luar negeri resah dengan insiden tersebut.

Ia menuturkan banyak pertanyaan yang masuk ke handphonenya mengenai kejadian tersebut.

"Stop lah yang begini-begini. Batam itu bukan political local lho, Jakarta melihat, mata Internasional melihat, ketakutan investasi itu timbul, keraguan (investor) existing itu timbul," ujar Edy Putra Irawadi, usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Ombudsman dengan Komisi II DPR RI di Jakarta, Senin (13/5/2019).

Edy mengatakan beberapa pengusaha asing bahkan langsung bertanya mengenai situasi tersebut kepada dirinya. Begitu juga dengan media asing. 

“Hari Sabtu kemarin, saya ke Singapura, pertanyaan pertama ya begitu, ada Pak Dubes. Demikian juga dari media di Singapura, saya bilang oh tidak (ada) apa-apa, itu (spanduk ex officio) salah satu proses demokrasi di Batam,” ujar Edy. 

Menurutnya reaksi dari pengusaha asing itu terbilang biasa. Apalagi mereka memiliki kepentingan juga di Batam. 

“Ketika itu ada respon yang meng-counter spanduk-spanduk, saya ingatkan lagi sama kawan-kawan termasuk Rudi (Wali KotaBatam), stoplah begini,” kata dia. 

Spanduk penolakan ex officio, menurut Edy, murni merupakan aspirasi dari pegawai BP Batam. Ia juga tidak bisa menghalangi, karena termasuk proses demokrasi. 

“Ada kekhawatiran, tetapi waktu itu saya ingatkan agar spanduk itu tidak keluar sampai ke ruang publik, jadi dipasang dalam rumah kami, Itu masalahanya live and dead,” katanya. 

Menurutnya jika diperhadapkan hal yang sama dengan para pegawai BP Batam, ia juga akan berbuat demikian. Namun tetap tidak ada tindakan anarkis dan juga jangan reaktif. 

Oleh karena itu Ia meminta jangan ada pihak lain yang membalas spanduk-spanduk tersebut karena itu merupakan aspirasi murni. 

“Kenapa lagi disahut-sahutin, stoplah, karena kita harus jaga batam,” ucapnya. 

Sebelumnya spanduk-spanduk penolakan ex officio terpasang di Kantor BP Batam, Kamis (9/5/2019). Lalu beberapa waktu kemudian, spanduk mendukung ex-officio mulai terpasang di beberapa titik di Kota Batam. 

(ret/snw)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews