BATAMNEWS.CO.ID, Medan - Perbuatan SHD (64) sungguh keterlaluan. Meski telah memiliki tiga istri, ia masih tega menggagahi putri kandungnya sendiri, Bunga (15) nama samaran. Bahkan perbuatannya itu sudah dilakukannya sejak putrinya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Mantan guru SD itu dilaporkan putrinya ke Polres Tebing Tinggi, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (20/6/2015). Bunga didampingi ibu dan sejumlah kerabatnya. Namun, polisi belum menangkap SHD karena masih menyelidiki kasus ini.

Kasus ini terungkap saat ibu korban bertengkar dengan suaminya, SHD. Ia kemudian pulang ke rumah orangtuanya. Bunga pun mengikuti ibunya. "Awalnya aku kabur dari rumah karena kami bertengkar. Setelah seminggu, aku telepon dia (SHD), kuminta dia mengantar bajuku. Tapi malah disuruhnya putri kami yang menjemputnya," kata ibu korban yang minta identitasnya dirahasiakan.

Bunga kemudian disuruh ibunya menjemput baju tapi Bunga terlihat ketakutan. "Aku heran, kenapa jadi ketakutan. Katanya tak ada apa-apa. Tapi esoknya ia cerita sama tantenya, kalau ia telah berkali-kali ditiduri ayah kandungnya sendiri," ujarnya.

Pengakuan bunga membuat ibunya dan kerabatnya yang lain pun emosi. Pasalnya, SHD telah memiliki tiga orang istri. Tapi masih tega menggagahi putri kandungnya. Mereka kemudian sepakat melaporkan SHD ke Polres Tebing Tinggi.

"Tega kali, istri sudah tiga, anak sendiri dimakan juga, memang bukan manusia dia (SHD). Putri kami telah digagahinya sejak empat tahun lalu, waktu masih SD. Menurut pengakuan anakku, sudah gak terhitung lagi ia digitukan sama ayak kandungnya sendiri," katanya.

(her)