Puluhan Anggota KPPS Meninggal, KPU: Mereka Pahlawan Demokrasi

Puluhan Anggota KPPS Meninggal, KPU: Mereka Pahlawan Demokrasi

Batam - Puluhan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal saat menjalankan tugasnya dalam Pemilu 2019.

Rata-rata, para pahlawan Pemilu ini meninggal akibat kelelahan. Ada yang terkena serangan jantung hingga kecelakaan lalu lintas. Bahkan ada pula yang nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Dari berbagai data yang dirangkum Batamnews, di Jawa Barat ada 12 petugas KPPS yang meninggal dunia. Mereka yang meninggal itu berasal dari lima kabupaten-kota yaitu Pangandaran, Garut, Tasikmalaya, Bandung, Kuningan, Bogor, Purwakarta, Bekasi, Sukabumi dan Ciamis.

"Sejauh ini ada sekitar 10 orang (meninggal). Ini laporan dari petugas KPPS dari 9 kota-kabupaten," ucap Ketua KPU Jabar Rifqi Ali Mubarok dikutip dari detik.com.

Sementara di Bekasi, Ketua KPPS 81 Kranji, Ahmad Salahudin (43) tewas tertabrak sebuah truk. Salahudin diduga kelelahan setelah semalaman merekap perhitungan suara di TPS.

Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Pekayon, Pekayon, Kota Bekasi, Kamis (18/4) pukul 06.45 WIB. 

Di Sleman, Yogyakarta, Tugiman (53 tahun), Ketua KPPS 21 Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Sleman, DIY, ditemukan tak bernyawa lantaran gantung diri di belakang rumahnya. Usai perhitungan surat suara pada Kamis (18/4/2019) yang lalu, Tugiman diketahui menghilang tidak ada kabar.

Baca: 10 Anggota Polri Meninggal Saat Amankan Pemilu

Sedangkan di Jawa Timur, KPU di provinsi itu mencatat ada 8 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia dan 19 anggota lainnya sakit karena kecelakaan maupun kelelahan saat menjalankan tugasnya mengawal Pemilu 2019.

Mereka bertugas di sejumlah wilayah di Jatim, seperti Jombang, Blitar, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kota Malang, Sumenep, Lumajang, dan Probolinggo.

Ketua KPU Jawa Timur, Choirul Anam, mengungkapkan kasus meninggal dan sakitnya anggota KPPS ini perlu menjadi perhatian penting. Sebab, waktu kerja mereka terbilang panjang, bahkan beberapa lebih dari 24 jam. 

"(Dari kejadian tersebut) berharap agar pemilu serentak bukan dilaksanakan dalam sehari, melainkan bisa dibagi dalam beberapa periode dalam setahun," kata Choirul kepada kumparan, Jumat (19/4/2019).

Jumlah petugas KPPS yang meninggal ini belum termasuk yang ada di luar Jawa. Sejauh ini, KPU masih terus mencari informasi dan mengumpulkan data dari seluruh Indonesia.

Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan Dia juga mengatakan KPU akan memberikan santunan kepada petugas KPPS. Menurutnya, hingga saat ini pemilu 2019 berjalan dengan lancar dan baik karena petugas KPPS ini.

"Menurut kami mereka (petugas KPPS) pahlawan demokrasi yang kemudian nanti akan berikan penghargaan kepada mereka semua. Ya bisa nanti orang sakit kita beri santunan, orang meninggal juga kita santuni," katanya dilansir detik.com.

(*)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews