Sejumlah Investasi Baru di Batam Butuh Ribuan Tenaga Kerja, Ini Perusahaannya

Sejumlah Investasi Baru di Batam Butuh Ribuan Tenaga Kerja, Ini Perusahaannya

Perakitan komponen elektronik di pabrik. (Foto: ilustrasi)

Batam - Beberapa perusahaan mulai melakukan ekspansi di Kawasan Batamindo. Ada nilai investasi yang disebut sebesar USD 66 juta dan bakal ada serapan tenaga kerja sebanyak 1.730 orang di kawasan ini.
 
GM kawasan industri Batamindo, Mook Soi Wah mengatakan, beberapa perusahaan yang akan ekpansi di antaranya Rubycon, Ciba Vision, SIIX, NOK Asia Batam dan Infineon.

"Dalam waktu dekat perusahaan-perusahaan tersebut mulai akan ekspansi, tahun ini sudah dipastikan," ujar Mook, Kamis (21/2/2019).

Menurutnya rencana ekspansi tersebut tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Seperti dari mantan kepala Badan Pengusahan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo yang telah menyelesaikan beberapa masalah krusial.

Kemudian dilanjutkan Kepala BP Batam saat ini, Edy Putra Irawady yang sudah dapat berkomunikasi dengan baik dan siap mengawal investasi. "Tentunya karena dukungan Wali Kota Batam yang melakukan pembangunan infrastruktur jalan," katanya.

Selain itu beberapa perusahaan juga akan segera beroperasi di Kawasan industri Kabil. Diantaranya PT Energo RPO, PT Agri Energi Nusantara, PT Petro Papua Energi, PT Torrefaction Bioenergery Indonesia, PTEC Research & Development juga sudah mulai operasi dan satu anak perusahaan Djarum yakni PT AEN juga akan memulai pembangunan.

Wakil Ketua HKI Kepri, Tjaw Hioeng mengatakan semua usaha tersebut akan berjalan dengan mulus dan lancar jika iklim investasi khususnya di Free Trade Zone (FTZ) Batam tetap kondusif.

Tetapi masih ada beberapa hal yang harus mendapatkan perhatian yaitu Infrastruktur seperti jalan menuju Kawasan industri perlu diperlebar.

"Jalan menuju ke Kawasan Industri Kabil, perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Sering banjir pada saat turun hujan dan sangat tidak memadai untuk ukuran jalan menuju Kawasan industri. Kemudian jalan dari arah batu aji menuju simpang Kepri juga perlu diperlebar karena sering terjadi kemacetan," ujar Tjaw Hioeng.

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews