Batam - Memiliki tubuh yang langsing seakan menjadi trend bagi kaum millenial. Tak jarang berbagai upaya akan mereka lakukan untuk menurunkan berat badan secara instan.

Salah satu usaha yang paling sering dilakukan untuk menurunkan berat badan secara instan adalah penggunaan obat diet. Penjual obat diet pun tak kalah membludak di media sosial untuk menjajakan produknya. Ini semua tentu sebagai dampak tingginya permintaan pasar.

Berbagai penawaran menggiurkan ditawarkan berbeda oleh setiap penjual. Mulai dari menurunkan berat badan secara drastis, hingga menjanjikan cara yang lebih sehat.

Namun, benarkah penggunaan obat diet aman untuk tubuh, bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama?

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Batam, dr Soritua Sarumpaet mengungkapkan ancaman obat diet bagi kesehatan tubuh. Dia mengatakan, serangan tercepat yang dilakukan obat diet adalah pada hati dan ginjal.

"Pada umumnya dokter sendiri tidak menganjurkan konsumsi obat diet. Efek samping dari obat diet ini ada yang pengaruh ke ginjal ada yang prngaruh ke hati. Tergantung jenis obat diet apa dulu yang dia konsumsi," kata dia kepada Batamnews.co.id.

Soritua menjelaskan, untuk menurunkan berat badan, banyak hal yang bisa dilakukan tanpa harus mengonsumsi obat diet. Diet bisa dilakukan dengan olahraga teratur, serta pemilihan konsumsi makanan. Bisa dengan mengganti menu setiap harinya dengan menu sehat.

"Ya kalau mau diet, diet aja, ga usah pake obat diet," katanya.

Fenomena saat ini, banyak masyarakat yang tidak pernah puas dengan bentuk tubuhnya. Mereka memiliki ketakutan sendiri terhadap berat badan yang disebut Obesophobia. Mereka penderita fobia ini akan terus merasa memiliki berat badan berlebih.

Soritua mengaku, ada cara gampang untuk menghitung berat badan. Yaitu cukup menghitung tinggi badan dikurangi 100. Hitungan ini berlaku untuk semua gender, baik laki-laki maupun perempuan.

"Ya kalau tinggi kita 170, berat 70 itu sudah ideal," katanya.

(das)