Pembunuhan Sadis di Bengkong, Benarkah Yudha Sekadar Dendam?

Pembunuhan Sadis di Bengkong, Benarkah Yudha Sekadar Dendam?

Pelaku pembunuhan Yudha Lesmana terduduk lelah usai ekspos perkara pembunuhan ini di Mapolresta Barelang. (Foto: Johannes Saragih/Batamnews)

Batam - Kasus pembunuhan seorang wanita bernama Fitri Yu (24) di Bengkong, Kota Batam menyita perhatian publik. Tersangka pembunuhan, yakni Yudha Lesmana punya motif dendam yang alasannya membuat banyak orang geleng-geleng kepala.

Fitri menjadi kambing hitam Yudha kandasnya hubungan asmara pria ini dengan kekasihnya 5 tahun lalu. Sakit hati dan kecewa membuatnya dendam.

Kekasih Yudha, merupakan sahabat Fitri. Yudha menuding, jika hubungan mereka kandas setelah Fitri menyarankan temannya untuk 'putus' dengan Yudha. Pertimbangannya, karena Yudha tamatan SMP dan dianggap tak punya masa depan.

Namun saran Fitri diikuti oleh wanita mantan kekasih tersangka. Hingga akhirnya Yudha berpisah. Ia pun tak bisa move on. Akhirnya 5 tahun berselang, luka lama muncul setelah ia kembali berjumpa dengan Fitri. Pembunuhan sadis pun terjadi dan berjalan sesuai yang direncanakannya selama sebulan terakhir.

Namun apakah Yudha hanya sekedar memendam dendam?  Lantas mengapa ia juga melakukan perampokan?

Abang kandung Fitri, Iskan Yu tidak percaya pada pernyataan Yudha bahwa motif yang dilakukan hanya sekedar dendam. Iskan mengatakan ada barang yang hilang.

"Ketika kami menelpon polisi menanyakan barang yang hilang, polisi menjawab laptop. Namun yang saya tahu barang-barang yang hilang ada uang tunai di dalam angpao Rp 800 ribu, laptop, hp dari kamar saya, angpao kosong mungkin dikiranya ada isinya, satu buah cctv yang menurut saya bukti yang sangat kuat diambil pelaku," ujarnya.

CCTV yang hilang adalah CCTV Portabel dimana gambar dan suara yang direkam oleh CCTV tersimpan dalam memori CCTV. Sehingga semua teriakan, perbincangan antara Fitri dan Yudha terekam dalam CCTV tersebut.

"Saya minta memori card ditemukan karena disitu terekam semua termasuk suara teriakan semua itu terekam," katanya.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki menuturkan jika CCTV bersama pisau yang digunakan pelaku untuk membunuh dimasukkan ke dalam tas. Tas itu kemudian dibuang ke Waduk Sei Ladi.

Selain pisau, Yudha juga ikut membuang kamera CCTV yang dirusaknya dan dicopot di TKP rumah korban. "Itu (CCTV) dibuang sama pisau dalam satu tas. Kita cari di sana, kapan perlu kita turunkan penyelam mencari," sebut Hengki.

Rekaman CCTV agaknya akan membongkar motif Yudha sebenarnya.

(fox/das)

 

 

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews