Tiket Pesawat Domestik Mahal, Kapal Pelni Panen Penumpang

Tiket Pesawat Domestik Mahal, Kapal Pelni Panen Penumpang

Penumpang KM Kelud di Pelabuhan Batu Ampar, Jumat (21/12/2018). (Foto: Dyah Asti/Batamnews)

Batam - Mahalnya tiket dan penerapan kebijakan bagasi berbayar bagi penumpang maskapai penerbangan, membuat masyarakat kini beralih ke moda transportasi alternatif.

Batam sebagai kota yang hanya bisa diakses melalui jalur udara dan laut, warganya sudah mulai beralih menggunakan kapal untuk menuju ke kampung halaman.

Hal ini ditunjukkan dengan melonjaknya penumpang kapal Pelni. Lonjakan penumpang kapal yang dikelola BUMN ini, bahkan mencapai 100 persen.

Dari data yang diterima Batamnews.co.id, untuk tujuan Jakarta yang biasanya hanya 100-200 orang penumpang, sekarang naik menjadi 400-500 orang. 
Sedangkan untuk penumpang tujuan Belawan, yang biasanya hanya 600-700 orang, sekarang bisa mencapai 1.500-1.700.

“Memang sangat berpengaruh pada lonjakan penumpang pelni," kata Kepala Pelni Kota Batam, Sugianto, Senin (11/2/2019).

Sugianto menyebutkan, lonjakan penumpang kapal itu sudah terasa sejak akhir Januari 2019 lalu bertepatan dengan diberlakukannya bagasi berbayar dan mahalnya tiket pesawat di beberapa maskapai.

"Mungkin banyak masyarakat merasa kesulitan untuk membeli tiket, sehingga mereka lebih memilih menggunakan kapal Pelni, karena harganya jauh lebih murah," kata Sugianto.

Namun, lonjakan yang terjadi di Pelni hanya pada penumpang saja, tidak untuk pengiriman barang atau kargo.

"Kalau cargo belum ada lonjakan, masih normal sepertinya," ujarnya.

Namun Pelni masih menerapkan ketentuan bagasi berbayar, dengan memberikan free bagasi 5k Kilogram (Kg) kepada setiap penumpang. Jika melebihi ketentuan maka tetap akan dikenakan biaya tambahan sesuai aturan yang telah ditetapkan.

"Dari dulu memang begitu, belum ada perubahan, baik itu ukuran maupun harga masih sama," kata dia.

(ude) 
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews