Make-up Luntur: Sindiran Penggiat Usaha Wisata Batam Terkait Tiket Mahal

Make-up Luntur: Sindiran Penggiat Usaha Wisata Batam Terkait Tiket Mahal

Kostum unik yang digunakan peserta unjuk rasa dari pelaku usaha wisata saat menggelar aksi di Batam Centre. (Foto: Dyah Asti/Batamnews)

Batam - Puluhan pelaku pariwisata memadati depan gedung DPRD Kota Batam. Alunan musik mendampingi kedatangan mereka. 

Sebelum diizinkan masuk ke dalam, mereka sempat melakukan catwalk dengan kostum yang unik. Tidak hanya kostum daerah tetapi juga kostum unik lainnya. Seperti kostum wisatawan yang membawa koper lengkap dengan kacamata. 

Para pelaku teatrikal ini asik berlenggak-lenggok dengan keunikan kostumnya. Ada yang berlenggok dengan melambaikan tangan. Adapula yang membungkuk dengan menyeret koper. Seluruh teatrikal yang dilakukan sebagai gambaran keprihatinan pariwisata. 

Asosiasi yang turut hadir dalam aksi damai ini terdiri dari Perhimpunan Hotel dan Pariwisata Indonesia (PHRI), Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Association Of The Indonesia Tour and Travel Agencies (ASITA), Ikatan Housekeeper Association (IHKA), Asosiasi Karnaval Indonesia (AKRI), ASPERDA, Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia (ASPABRI), Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA), Ikatan Pariwisata Indonesia (IPI), Indonesian Chef Association (ICA), Kelompok Sadar Wisata Berbasis Masyarakat Kota Batam (POKDARWIS), Hotel Human Resource Manager Associaton (HHRMA). 

Ketua ASPPI Irwandi Azwar mengatakan, sikap yang dilakukan adalah untuk menyuarakan aspirasi mereka terhadap kondisi pariwisata yang memprihatinkan akibat tingginya tiket pesawat dan kebijakan bagasi berbayar. 

"Sebagai pelaku pariwisata menyuarakan keprihatinan kita dengan tingginya tiket pesawat dan kebijakan bagasi tentu menyengsarakan pariwisata," katanya. 

Irwandi juga sempat membuat sindirian bahwa lamanya persiapan membuat make up model  teatrikal luntur akibat kualitas yang murah. 

"Kami persiapan dari pagi dengan make up murah jadi make up model kamipun udah luntur, maklum semua karena harga tiket pesawat mahal," katanya. 

Kondisi Pariwisata saat ini sungguh memprihatinkan. "Masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke Batam harus transit dulu di Sibgapur demi mendapatkan harga lebih murah," katanya. 

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews