BP2RD Ajukan 1.100 Tapping Box ke Bank Riau Kepri

BP2RD Ajukan 1.100 Tapping Box ke Bank Riau Kepri

Kepala BP2RD Kota Batam, Raja Azmansyah memberikan penjelasan kepada pemilik rumah makan mengenai cara kerja tapping box. (Foto: Margaretha/batamnews)

Batam - Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Pemerintah Kota Batam meminta kembali pemasangan tapping box untuk tahun ini. 

Kepala BP2RD Batam Raja Azmansyah mengatakan untuk mendukung hal ini, pihaknya sudah menyurati Bank Riau Kepri. 

“Kami minta 1.100 unit, supaya Bank Riau Kepri masih tetap memasangkan tapping box,” ujar Azman, Rabu (6/2/2019). 

Sebelumnya Bak Riau Kepri telah memasang 400 unit tapping box di wajib pajak seperti restoran, warung kopi, dan hotel. 

Oleh karena itu, tahun ini diharapkan pemasangan tapping box tetap berjalan. Sementara ini, pihaknya masih sedang memasang tapping box yang lama.

"Kami sudah siap, hanya peralatannya kita menunggu hasil proses pengadaan dari Bank Riau Kepri," jelas Azman.

Ia menambahkan ada 5 tim yang terjun langsung dalam pemasangan tapping box ini. Setiap tim terdiri dari 4 orang petugas. 

"Sekarang tugas kita masih maintenance sambil mengawasi yang sudah ada," kata dia.

Sebelumnya, kehadiran tapping box akan mempermudah pengawasan dan tentu akan bermuara pada upaya penekanan potensi kehilangan PAD. Pasalnya salah satu usaha sudah memasang alat ini, akan mudah dikontrol. 

"Alat ini bisa merekam setiap transaksi di lokasi objek pajak," katanya.

Pemanfaatan teknologi seperti ini sebagai upaya meningkatkan pendapatan asli daerah dari pajak reklame. Tahun ini, target pajak reklame ditetapkan sebesar Rp 11,786 miliar atau naik sekitar 30 persen dari target 2018 sebesar Rp 9,066 miliar.

Tahun lalu, BPPRD juga menerapkan alat perekam transaksi (tapping box) untuk empat jenis pajak daerah. Yaitu pajak hotel, restoran, hiburan, dan parkir khusus. Sebanyak 400 tapping box telah terpasang, dari total 1.500-an objek pajak.

"Tugas kita menjaga tapping box bekerja secara operasional. Karena tahun ini target kita naik rata-rata 30 persen. Dari empat sektor itu, ada yang sampai 40 persen. Yang paling besar hotel dan restoran," jelasnya. 

(ret)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews