Batam - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau mencatat, ada 639 warga Kota Industri itu dinyatakan positif menderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari data tersebut diketahui penderita DBD terbanyak ditemukan di Kecamatan Sagulung.

Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmardjadi mengatakan, faktor curah hujan yang tinggi menjadi penyebab nyamuk Aedes Aegypti berkembang dengan cepat.

“Untuk itu kami sudah kirimkan surat edaran kepada lurah dan puskesmas yang ada di Batam,” ujar Didi di Kantor Wali Kota, Kamis (30/1/2019).

Surat edaran tersebut berisi imbauan untuk menerapkan 4M yaitu, menguras, menutup, mengubur dan cara lainnya agar bisa menjaga kebersihan. Warga harus memperhatikan tempat penampungan air yang ada di rumah.

"Edaran sudah sejak Desember lalu. Kami berharap warga mau bersama-sama meningkatkan kebersihan dan waspada terhadap DBD," katanya.

Dengan prilaku hidup sehat bisa menghindarkan warga dari serangan nyamuk penyebab DBD.

Selain itu, upaya yang bisa dilakukan yaitu fogging atau pengasapan. Ia mengakui pengasapan ini bukan cara yang terbaik untuk membunuh nyamuk penyebab DBD.

"Yang paling bagus itu 4M plus. Fogging ini dilakukan kalau sudah ada korban yang ditemukan tapi cara ini tidak efektif. Sebab nyamuk semakin bertahan jika kena fogging," sebutnya.

Ia mengaku, warga juga harus cepat tanggap mengenali ciri-ciri demam berdarah. Seperti nyeri dibagian punggung, sendi dan tulang, hilang selera makan, kelelahan atau panas dingin, mual serta muncul ruam-ruam merah pada kulit.

"Jika ada anggota keluarga yang memiliki ciri- ciri tersebut segera bawa ke pusat layanan kesehatan agar bisa ditangani dengan cepat," katanya.

(ret)