Bagasi Berbayar dan Tiket Mahal, Wawako Amsakar: Tak Perlu Risau

Bagasi Berbayar dan Tiket Mahal, Wawako Amsakar: Tak Perlu Risau

Wawako Batam, Amsakar Achmad. (Foto: Batamnews)

Batam - Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad menilai minat wisatawan membeli oleh-oleh tak tepengaruh kebijakan bagasi berbayar.

Amsakar mengatakan perlu ada analisa lebih dalam terkait pengaruh harga tiket mahal dan bagasi berbayar kepada wisatawan.

“Kerisauan oke-oke aja tapi perlu ada analisis sejauh mana pengaruhnya. Tentang bagasi dan permintaan terhadap produk UMKM perlu didalami lagi,” ujar dia, Selasa (29/1/2019)

Di awal tahun menurutnya, sudah ada 2.000 pengunjung domestik datang ke Batam.  

“Membuka awal tahun baru saja udah ada hampir 2.000 orang yang datang. Saat rakor PPPK saja ada 1200 orang datang. Tadi pagi saja 50 orang. Universitas Riau melakukan musrenbang 40 orang,” ujarnya

Amsakar menilai wajar jika pengusaha oleh-oleh risau terkait isu tersebut. Namun daripada meresahkan isu, ia menyarankan untuk pengusaha oleh-oleh meningkatkan kualitas dari produknya. 

“Saya memandang tidak ada pengaruh. Saya tidak melihat itu karena test case-nya aja di awal tahun sudah sebanyak itu. Mungkin jumlah beli tiap orangnya akan menurun tidak seperti sebelumnya, tapi jumlah pembeli saya rasa masih sama,” ujarnya. 

“Tak perlu risau, UMKM jangan jadi lesu karena isu tersebut. Yang penting kualitas menarik, pasti banyak permintaan hanya saja jumlahnya tidak sebanyak sebelumnya,” tambah dia.

Namun fakta berbeda ditemui di lapangan. Dari penelusuran Batamnews terkait dampak bagasi berbayar tersebut tidak sekedar kekhawatiran belaka oleh pengusaha. Beberapa toko oleh-oleh seperti Tok Ngah, Cake Villa Pisang, Cake Buah Naga dan Nayadam mengalami penurunan omset hingga lebih dari 50 persen 

Selain itu, semenjak diberlakukannya bagasi berbayar, Bandara Hang Nadim Nampak lengang pengunjung. Beberapa penerbangan juga banyak yang dibatalkan akibat sepinya penumpangangkutan udara.

Porter yang biasanya selalu sibuk mengangkat barang penumpang, Nampak santai mengharap kedatangan penumpang yang membutuhkan bantuan mereka. 

Sedangkan untuk kenaikan harga tiket Pesawat, Amsakar nilai itu hal wajar dan sudah biasa terjadi di Indonesia.

“Masyarakat kita sudah terbiasa dengan naik turunnya harga tiket, karena negara kita tidak punya standar harga seperti luar negeri. Dari jaman dahulu harga tiket kita ini paling elastis lah,” katanya.

Sebenarnya aturan terkait harga tiket ini sudah dirumuskan di Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2016 tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas dan Tarif Batas Bawah Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

(das)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews