Pemko Batam Tetap Optimistis Ditarget Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen

Pemko Batam Tetap Optimistis Ditarget Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.

Batam - Pemerintah Kota Batam optimistis dapat mengejar target pertumbuhan ekonomi 7 persen, meski target tersebut diberikan pemerintah pusat kepada mantan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo. 

Pada saat pelantikan Lukita Oktober 2017 lalu, target pertumbuhan ekonomi 7 persen juga ikut dibacakan. “Itu target untuk pak Lukita, Batam maju 2 tahun 7 persen, tapi sekarang direview kembali,” ujar Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Jumat (18/1/2019). 

Ia menuturkan pihaknya tidak tinggal diam saja, apalagi saat ini Lukita sudah tidak menjabat sebagai Kepala BP Batam. 

Pihaknya sudah mulai mencari pengganti sektor ekonomi baru, melihat perkembangan industri manufaktur yang relatif statis. 

“Sektor lain berkali-kali disampaikan pak wali kota di ruang publik bahwa yang sangat mungkin dilakukan yaitu pariwisata,” katanya. 

Apalagi kondisi Batam dari segi geografis dan geostrategis dapat terkoneksi ke seluruh penerbangan di Indonesia, meski sebagian daerah lain masih ada yang transit. 

“Kemudian kita juga memiliki 5 pelabuhan internasional, secara aksesibiltas kita diuntungkan,” kata dia. 

Hal itu juga harus didukung dari aksesibilitas yang memadai, termasuk sarana dan prasarana. Sehingga pihaknya terus menggesa pembangunan infrastruktur. 

“Dan itu terbukti, angka wisatawan mancanegara meningkat cukup signifikat, tahun 2018 tercatat ada 1,85 juta orang, dan tahun 2017 ada 1,4 juta orang,” jelasnya.

Amskar juga menuturkan dampak ekonominya bisa tercermin dari sumber pendapat daerah, pajak untuk sektor hotel dan restoran yang selalu tercapai.

“Bahkan capaiannya selalu di atas 100 persen,” katanya menegaskan. 

Apalagi tahun ini pembangunan infrastruktur tetap berjalan, dan tentunya bisa menyumbangkan angka pertumbuhan ekonomi dalam bidang belanja pemerintah. 

“Kalau harapan kita angka pertumbuhan ekonomi bisa 10 persen, angka 7 persen juga bukan sederhana, kondisi saat itu 2,5 persen sekarang 4,5, kita butuh 2,5 persen,” jelasnya.

(ret)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews