Limbah Minyak Hitam Kembali Serang Pantai di Bintan

Limbah Minyak Hitam Kembali Serang Pantai di Bintan

Limbah sludge oil mencemari pantai di Bintan. (Foto: Ary/Batamnews)

Bintan - Awal 2019 ini, beberapa pantai di Kabupaten Bintan kembali diserang limbah minyak hitam (sludge oil). Mulai dari pantai Sebong Pereh sampai mencemari pantai di kawasan Pariwisata Lagoi.

Kehadiran limbah minyak hitam ini diketahui oleh nelayan-nelayan Desa Sebong Pereh, Rabu (16/1/2019) pagi sekitar pukul 06.30 WIB atau menjelang air laut surut.

"Kami perkirakan limbah minyak hitam datang pada dinihari atau saat puncak air laut pasang," ujar Andri, salah satu nelayan Desa Sebong Pereh.

Pencemaran ini, kata Andri, tidak hanya mengotori pesisir pantai saja. Tetapi juga mengganggu aktifitas para nelayan mencari ikan. Karena limbah itu lengket dengan jaring dan pompong nelayan bahkan banyak ikan yang mati.

"Bisa dilihat sendiri, pompong dan jaring kami kotor dan lengket dengan limbah itu. Ikan juga banyak yang mati," katanya.

Warga setempat, Sandi mengaku baru melihat keberadaan limbah minyak hitam itu pada pagi hari. Di saat itu dia mencium bau menyengat lalu ditelusurinya.

"Ternyata dari minyak limbah hitam di sepanjang pantai ini," sebutnya.

Kondisi seperti ini, kata pria bujangan ini, sudah sering terjadi ketika angin utara melanda Kabupaten Bintan. Sudah setahun berlalu limbah ini tidak timbul ke pantai namun awal tahun ini limbah kembali mencemari pantai di tempatnya tinggal.

"Kalau semalam belum ada kita lihat. Tapi pagi ini tiba-tiba timbul limbah itu ke pantai," sebutnya.

Dia berharap pemerintah daerah dan pemerintah pusat serius menindaklanjuti masalah ini. Sebab hampir setiap memasuki angin utara, limbah ini selalu mencemari perairan dan pantai di utara Kabupaten Bintan.

"Saya juga bingung mengapa tak ada satupun pihak yang bisa menyelesaikan masalah limbah ini. Padahal limbah sudah mencemari pantai kami sejak dulu," ucapnya.

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews