Batam - Dua perkara mendominasi persidangan di Pengadilan Negeri Batam selama 2018. Perkara narkotika di posisi teratas, disusul kasus pencurian.

Humas Pengadilan Negeri Batam, Taufik Abdul Halim Nainggolan mengatakan, jumlah ini bisa bertambah hingga 31 Desember 2018. 

"Ada 352 kasus narkotika dan 248 kasus pencurian yang masuk data pengadilan negeri Batam hingga hari ini," kata Taufik, Rabu (19/12/2018).

Selain sebagai kasus terbanyak, narkotika juga menjadi kasus terbesar yang masuk daftar sidang. Narkotika menulis sejarah 2018 di Pengadilan Negeri Batam sebagai kasus dengan vonis mati.

Taufik mengatakan lokasi Batam yang strategis ini menjadikan Batam sebagai 3 tujuan oleh mafia Narkotika. “Batam itu dijadikan tempat tujuan, pemasaran dan transit,” ucapnya.

Perbedaan jumlah kedua kasus tersebut dengan kasus lainnya sangat jauh. Berdasarkan daftar terbanyak berjumlah di atas 40 kasus, ada 108 kasus tindak pidana perjudian, 50 kasus tindak pidana perlindungan anak, 45 kasus tindak pidana penggelapan dan 44 kasus tindak pidana penganiayaan.

Baca juga: Kasus Narkoba Mendominasi Sidang di PN Batam Selama 2018

Sementara kasus lainnya tidak mencapai angka 40 kasus. Seperti tindak pidana perdagangan orang sebanyak 11 kasus terdaftar dan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sebanyak 9 kasus terdaftar.

(das)