Serba-serbi Pengadilan

Gegara Uang Reuni, Ary Bogem Sahabat SMA Hingga Pendarahan

Gegara Uang Reuni, Ary Bogem Sahabat SMA Hingga Pendarahan

Ilustrasi

Batam - Karena uang, persahabatan rusak, bui pun menanti. Itulah gambaran dua sekawan ini. Ary dan Doni dua sahabat sejak SMA harus menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Batam, Kamis (6/12/2018).

Tangis air mata terdakwa dan keluarga pecah ketika Ary bersujud meminta maaf kepada sahabatnya itu di ruang persidangan.  Korban sempat tak melihatnya, namun Hakim mencoba untuk membujuk.

Ketua Majelis Hakim Jasael menanyakan kebesaran hati korban untuk memaafkan terdakwa. “Apakah anda sudah memaafkan?” tanya Jasael.

Doni menjawab pertanyaan tersebut dengan ragu-ragu dan terbata. “Saya memaafkan tapi proses hukum tetap harus berlanjut,” ucap Doni.

Seusai saksi memberikan keterangannya terdakwa masih terisak dan menjawab pertanyaan hakim den gemetar.

Hakim menanyakan kronologis kejadian hingga tindak pidana antara dua sahabat ini terjadi. “jadi bagaimana cerita sebenarnya?” tanya Jasael.

Ari menjawab jika perbuatannya karena tersinggung dengan perkataan korban terkait uang untuk acara terimakasih ke guru SMA. “Saya tersinggung. Bukannya saya cari uang atau pujian dari acara ini,” jawab Ari.

Dia menceritakan bagaimana sikap korban sehingga emosinya tak terkendali. “Di Parkiran dia bilang ke saya kalau tak percaya soal uang itu dan tak suka dari awal dengan cara meminta uang,” jelas Ari.

Karena kejadian tersebut Doni melaporkan sahabatnya hari itu juga, atas tindak kekerasan. Sudah ada usaha damai dan perminta maaf dari Ari dan keluarga. Tetapi korban tetap melanjutkan proses hukum.

 

Kronologi

Kasus ini bermula ketika Ary meminta uang sebesar Rp350 ribu kepada mantan teman satu kelasnya untuk rasa terimakasih kepada guru SMA yang telah mengajarnya.

Rencananya uang tersebut akan digunakan untuk makan bersama di rumah guru tersebut. Karena ada perdebatan dengan temannya Ari berembuk untuk menurunkan biaya iuran menjadi Rp 250 ribu

Doni sebagai korban merasa keberatan dengan uang yang diminta sahabatnya. Ia sempat berdebat dengan korban.

Atas rasa keberatan terhadap uang tersebut, Doni mengatakan kalimat yang menyinggung Ary. Terdakwa tersinggung dengan perkataan sahabatnya. Bogem mentah pun melayang.

Atas insiden tersebut, korban dilarikan kerumah sakit dan mengalami pendarahan di hidungnya.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews