Batam Gerbang Masuk Narkotika, Mayoritas dari Malaysia

Kasus Narkoba Mendominasi Sidang di PN Batam Selama 2018

Kasus Narkoba Mendominasi Sidang di PN Batam Selama 2018

Ilustrasi

Batam - Batam memang menjadi pintu masuk peredaran narkotika internasional ke Indonesia. Posisinya yang berbatasan dengan negara tetangga, begitu juga lalu-lintas barang dan orang di Batam acap kali dimanfaatkan sindikat pemasok narkoba.

Selama tahun 2018, kasus terbanyak masuk ke ruang persidangan di Pengadilan Negeri Batam adalah kasus penyalahgunaan narkotika.

Kendati tak memaparkan data spesifik, hakim sekaligus Humas Pengadilan Negeri Batam, Taufik Abdul Halim Nainggolan mengatakan, dari kasus di pengadilan, kebanyakan ditemukan asal barang tersebut dari Malaysia, “ Ya bisa dari tempat lain sih, tapi paling banyak dari Malaysia,” ujarnya.

Kejahatan ini tak pandang usia. semua bisa menjadi korban maupun terdakwa. Mulai dari anak-anak hingga ibu rumah tangga mejadi sasaran cengkeraman peredaran narkoba.

Hal itu dibenarkan dengan fakta-fakta yang terjadi selama 2018. Ada banyak kasus besar tindak pidana narkotika, masuk ke Pengadilan Negeri Batam.

Selain kasus di pengadilan, masih banyak lagi kasus lainnya tentang peredaran barang haram ini di masyarakat.

Beberapa waktu lalu enam kurir narkoba mengaku sudah enam kali menyelundupkan sabu dari Malaysia.

Kasus lainnya adalah, kasus dua kurir narkoba yang mengambil bahan narkotika dari Malaysia, di pinggir laut Tanjung Piayu, untuk diberikan kepada pelanggannya.

Ada juga dua kasus besar lainnya, turut menggemparkan Indonesia akhir tahun ini. Kasus tentang vonis mati di Pengadilan Negeri kelas I A Batam terhadap kapal asing, pembawa sabu satu ton lebih.

Dua kelompok terdakwa penyelundup sabu, berasal dari China dan Taiwan. Kedua kelompok tersebut disidangkan di hari yang sama. Kasus ini menjadi kasus panjang dan dramatis selama tahun 2018.

Taufik mengatakan, Batam dibagi menjadi tiga tujuan oleh Mafia Narkotika. “Batam itu tempat transit, tempat pemasaran, dan tempat tujuan Narkoba itu sendiri,” kata Taufik.

Taufik menjelaskan sebagai tempat transit, Batam hanya sebagai gerbang masuk narkotika menuju kota lainnya di Indonesia.

“Biasanya dari Johor Malaysia, transit di Batam, nanti melalui pelabuhan atau bandara di bawa ke medan, Surabaya, atau Jakarta,” terangnya.

Ada narkoba tujuannya, diperuntukkan area Kota Batam. Selain tempat transit, Batam juga menjadi tempat tujuan serta pemasaran para pegedar narkoba. Pedagang dan pembeli bertemu di Kota Bandar Madani ini, untuk saling berbisnis barang ini.

Sebagai area perdagangan bebas, Batam tentunya memiliki keuntungan dan kekurangannya sendiri. satu kelebihannya adalah peningkatan ekonomi dari jalur perdagangan. Untuk kelemahannya, tentu menjadi gerbang masuk narkotika. Ini menjadi PR berat aparat di Kota Batam.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews