Stok Terbatas, Harga Kebutuhan Pokok di Bintan Terancam Naik

Stok Terbatas, Harga Kebutuhan Pokok di Bintan Terancam Naik

Satgas Pangan Bintan cek ke gudang salah satu distributor di Tanjunguban. (Foto: Ari/batamnews)

Bintan - Ketersediaan kebutuhan pokok di Kabupaten Bintan tercatat hanya mampu memenuhi permintaan untuk 5 hari kedepan. Dampaknya harga seluruh komoditas barang terancam naik jelang perayaan Natal.

Informasi di lapangan, menurunnya pasokan maupun stok kebutuhan pokok akibat sulitnya proses pengiriman dari Batam ke Bintan. Bahkan ada beberapa pelaku usaha ditangkap Bea Cukai Tanjungpinang ketika mengirim kebutuhan pokok tersebut.

Dampaknya, beberapa komoditas barang seperti tepung terigu, minyak goreng, bawang merah dan beberapa komoditas lainnya terncam mengalami kelangkaan.

Salah seorang distributor asal Tanjunguban, Indra mengaku Satgas Pangan Bintan telah melakukan pengecekan di gudangnya yang berada di wilayah Tanjunguban, kemarin.

Di situ dia menyampaikan keluhannya terkait sulitnya pengiriman barang kebutuhan pokok dari Batam menuju Bintan. 

"Akibat sulitnya pengiriman barang tidak hanya berdampak kepada distributor saja. Tetapi juga dirasakan pedagang eceran dan pelaku UMKM," ujarnya.

Hingga saat ini, kata Indra, stok barang yang berada di gudangnya hanya mampu memenuhi permintaan warga selama sepekan. Itupun harus dijual secara terbatas, apabila dijual secara normal pastinya dalam kurun dua hari seluruh stok barangnya ludes.

Seperti stok bawang merah. Kondisinya sangat krisis namun dia tetap menjual dengan harga normal tetapi  terbatas. Karena dengan batasan itu seluruh pelanggan dapat menikmati pasokan darinya.

"Ya, bayangkan saja kalau seluruh barang stoknya habis. Kami juga tidak tahu berapa lagi harga yang dipatok di pasaran," jelasnya.

Dari hasil cek dan riceknya, harga komoditas barang mulai melonjak di pasaran. Diantaranya bawang merah birma dari Rp 15.000 perkilogramnya menjadi Rp 20.000 lebih. Sedangkan harga minyak goreng, dan tepung terigu masih normal. 

"Namun stoknya hanya untuk sepekan kedepan, padahal kebutuhan tersebut banyak digunakan jelang Natal dan Tahun Baru. Kami juga tidak penyebab barang-barang tersebut di bisa masuk ke Bintan sehingga stok menipis," katanya.

Salah seorang pedagang eceran, Putra mengatakan ketersediaan kebutuhan pokok sudah mulai krisis. Kondisi ini telah terjadi beberapa hari lalu sehingga pesanannya tidak terpenuhi.

"Kami terpaksa batasi pembelian. Harga juga terpaksa dinaikkan," sebutnya.

Meskipun harga dinaikan, krisis pasokan komoditas barang ini mempengaruhi keuntungan bagi pedagang eceran seperti dia. 

"Bawang dan jahe harganya sudah naik dari kemarin. Kalau batang yang lain bakalan naik juga," ucapnya. 


(ary)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews