Dikira Maling, Mahasiswa Ingin Salat Tahajud di Masjid Tewas Dikeroyok

Dikira Maling, Mahasiswa Ingin Salat Tahajud di Masjid Tewas Dikeroyok

Muhammad Khaidir, pemuda berusia 23 tahun tewas dikeroyok warga di Masjid Nurul Yasin, Jalan Poros Limbung, Kampung Jatia, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. (dok. polisi)

Gowa - Aksi beringas massa di Kabupaten Gowa ini benar-benar keji. Tanpa ampun, seorang pemuda dituduh melakukan pencurian di sebuah mesjid. Padahal, M. Khaidir (23) hanya hendak melakukan salat malam alias tahajud malam itu.

Pemuda itu tewas dikeroyok warga di Masjid Nurul Yasin, Jalan Poros Limbung, Kampung Jatia, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Seperti dikutip dari Suara.com, pemuda itu menjadi bulan-bulanan massa.

Kapolres Gowa Ajun Komisaris Besar Shinto Silitonga membenarkan kejadian nahas itu akibat salah sasaran. Khaidir diduga maling

“Awalnya, korban ke masjid untuk salat Tahajud. Tapi, pintu gerbang masjid terkunci. Ia lantas mendatangi rumah warga berinisial YDS untuk meminta dibukakan pintu masjid. Ternyata, kedatangan pelaku ke rumah YDS itu membuat salah sangka. Terjadilah insiden itu,” kata Shinto, Senin (17/12/2018).

Peristiwa ini terjadi Senin (10/12/2018) lalu. YDS, kata dia, menyangka kedatangan Khaidir ke rumahnya dengan maksud tak baik. Karenanya, dia tak membukakan pintu saat diketuk sang mahasiswa.

Karena tak dibukakan pintu, Khaidir kembali berjalan ke masjid. Sementara, tanpa sepengetahuan Khaidir, YDS keluar dari pintu lain menuju masjid.

YDS yang berhasil sampai di masjid lebih dulu ketimbang Khaidir, menemui marbut berinisial RDN. Ia mengakui didatangi seseorang yang dinilainya tak bermaksud baik.

“Oleh RDN, informasi dari YDS itu diumumkan melalui pelantang suara masjid seperti ada maling di masjid. Pengumuman itu memicu kemarahan warga yang berduyun-duyun datang ke masjid,” jelasnya.

Nahas, mahasiswa Universitas Indonesia Timur Makassar yang bermaksud salat Tahajud di masjid itu justru disambut pukulan bertubi-tubi dari warga setempat.

Hasil autopsi yang dilakukan tim dokter forensik RS Bhayangkara Polda Sulsel, Khaidir tewas akibat sejumlah luka di tubuhnya.

Mata kanan Khaidir memar akibat benda tumpul. Pipi, alis, dan daun telinga kanan luka robek. Rahang bawah Khaidir patah. Telapak tangannya memar.

Sementara betis kanan dan pergelengan tangan krinya robek. Bagian belakang kepala Khaidir robek serta pembunuh darah kepalanya pecah.

Sementara ini sejumlah orang yang dijadikan tersangka ialah RDN (47); ASW alias Endi (26); HST (18); IDK (52); SDS (53); INA (24); YDS (49).

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews