Warga Keluhkan Banjir, DPRD Bintan Desak Pertamina di Uban Benahi Drainase

Warga Keluhkan Banjir, DPRD Bintan Desak Pertamina di Uban Benahi Drainase

Anggota Dewan ke TBBM Pertamina Tanjunguban. (Foto: Ary/Batamnews)

Bintan - Komisi II DPRD Bintan melakukan sidak ke Terminal BBM (TBBM) Pertamina Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara, Rabu (31/10/10).

Sidak yang diketuai Lamen Sarihi bersama anggotanya Umar Ali Rangkuti, Andreas Salim dan Amran itu untuk memastikan terealisasinya komitmen PT Pertamina Tanjunguban melakukan rehabilitasi saluran air (drainase) di lingkungan TBBM Pertamina yang berbatasan dengan beberapa kampung di Kelurahan Tanjunguban Kota yang kerap dilanda banjir.

Lamen Sarihi mengatakan dirinya sering menerima keluhan dari warga terkait seringnya perkampungan mereka dilanda  banjir. Baik di kala hujan turun maupun air laut pasang.

"Kami ke sini untuk mempertanyakan komitmen Pertamina. Karena Februari lalu, OH Pertamina Pak Barus dan Bagian Teknisnya, Pak Sianipar berjanji akan menormailasi saluran air. Tapi sayangnya saat kami kesini Pak Barus berhalangan datang karena dinas luar dan Pak Sianipar sudah pindah tugas," ujar Lamen.

Meskipun keduanya tidak ada di tempat saat anggota dewan sidak. Lamen menegaskan TBBM Pertamina harus menepati janjinya untuk menyelesaikan normalisasi saluran air tersebut.  "Kami inginkan adanya deadline dari TBBM Pertamina. Kapan drainase itu selesai," tegasnya.

Anggota DPRD Bintan, Umar Ali Rangkuti mengaku 20 Februari 2018 lalu, dewan dan manajemen PT Pertaminta Tanjunguban bertemu dan membahas masalah perkampungan yang kerap banjir.

"Pada pertemuan itu, PT Pertamina berkomitmen akan menormalisasi drainse di lingkungannya. Kami minta untuk difollowup. Karena jika banjir dan air laut pasang, air akan menumpuk di pemukiman masyarakat," sebut Umar.

Dikarenakan komitmen itu tak kunjung direalisasikan, dia mendesak PT Pertamina menyelesaikan normalisasi drainase tersebut.

Tidak hanya itu, dewan juga menagih janji  manajemen PT Pertamina membangun kolam retensi seluas 5 hektare di lahannya yang berlokasi di Kampung Cendrawasih. Kolam retensi itu juga dilengkapi fasilitas pemancingan ikan.

"Kami ini wakil rakyat jadi wajar mempertanyakan komitmen soal rencana membangun kolam retensi. Jangan sampai DED kolam retensu sudah kami buat tapi PT Pertamina tidak jadi membangun kolam retensi itu," jelasnya.

Andreas Salim menambahkan pihaknya bersama kelurahan dan kecamatan juga sudah pernah menemui pihak PT Pertamina Tanjunguban untuk bersama menanggulangi permasalahan banjir di wilayah Tanjunguban Kota.

"Pertemuan awal di Februari lalu, PT Pertamina berkomitmen untuk melakukan rehabilitasi dan pendalaman jalur air, terutama di wilayah Kampung Jeruk dan Kampung Cendrawasih," bebernya.

Setelah dicek tadi, lanjutnya, belum seluruh saluran air direhabilitasi PT Pertamina. Alasannya pihak Pertamina kekurangan anggaran untuk menyelesaikan rehabilitasi seluruh saluran air.

Padahal pihaknya sudah melakukan perencanaan bersama Satker BWS untuk penanganan banjir di kawasan tersebut.

"Kami akan terus soroti masalah ini. Karena kami ingin PT Pertamina menepati janji dan ikut berpartisipasi agar program penanganan banjir berjalan lebih maksimal," ucapnya.

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews