BATAMNEWS.CO.ID, Medan - Siksaan yang dialami oleh NA bocah berumur 8 tahun, warga Jalan Benteng Gang Dame, Kecamatan Medan Helvetia, pertama kali diketahui oleh tetangga dekat rumahnya.

Seorang warga bernama Hani yang pertama melihat NA meminta tolong. "Dia (NA) di depan rumah, bajunya kumal, pakai sendal jepit. Dia bilang, “Bu tolong aku, siapa mau pelihara aku,” ujar Hani menirukan ucapan NA, Selasa (12/5/2015).

Hani mengatakan, saat membuka pintu pagar, NA langsung memeluknya. Dia pun sangat iba saat melihat kondisi NA yang babak belur. Saat itu juga, NA langsung dibawa ke rumah kepala lingkungan (kepling), lalu dibawa ke Kantor Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia.

Setelah dibawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan, NA lalu dibawa ke Mapolsek Medan Helvetia untuk membuat laporan. Saat ini kedua orangtua NA sudah diperiksa polisi.

NA mengaku tak tahan setiap hari disiksa dan menunjukkan luka-luka yang ada di sekujur tubuhnya. Bocah perempuan itu mengaku luka-luka itu akibat kekejaman ibu tirinya.

Bocah perempuan itu mengalami luka memanjang di pipi kirinya. Luka baru dan belum sembuh itu terlihat jahitan. Ia mengatakan, luka itu akibat sabetan pisau yang dilakukan ibu tirinya.

Lalu, di telapak tangan kanan NA juga terdapat luka melepuh. Luka itu akibat siraman minyak panas, yang dilakukan ibu tirinya. Kemudian di lengan kanannya terdapat luka memanjang, bekas bacokan parang.

Di sekujur tubuhnya juga terdapat luka memar dan membiru. Gigi bocah malang itu copot tiga.

(her)