Bintan - Pengembangan Kampung Ulu Riau, Kelurahan Tanjunguban Kota, Kecamatan Bintan Utara (Binut) menjadi Kampung Keluarga Berencana (KB) terkendala dengan ketersediaan lahan.

Kampung yang dihuni oleh sebagian nelayan ini dikelilingi hutan bakau. Sedangkan luas daratannya sangat sedikit. Akibatnya sulit untuk dilaksanakannya pembangunan fisik.

Camat Binut, Azwar mengatakan Kampung Ulu Riau ini dijadikan Kampung KB sejak 2017 lalu. Kampung ini dipilih untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

"Untuk proyek fisik, Kampung KB ini masih terkendala ketersediaan lahan. Jadinya pembangunan Posyandu, TPQ atau pos kamling juga belum ada di sana," ujar Azwar pada Lokakarya Mini Tingkat Desa dan Kelurahan di Kampung KB, Kelurahan Tanjunguban Kota, Kamis (25/10/2018).

Dengan adanya kendala ketersediaan lahan, kata Azwar, pengembangan Kampung KB Ulu Riau harus ditekankan pada pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM).

Dengan begitu berbagai program-program KB di kampung tersebut kedepannya dapat diterapkan dan bermanfaat untuk masyarakat. Jadi diminta RT dan RW serta pemuda-pemuda ikut berpartisipasi dengan menyumbang ide-idenya untuk kemajuan kampung tersebut.

"Meskipun kendala terhadap proyek fisik, pengembangan tetap harus berjalan. Caranya dengan melaksanakan program pemberdayaan dan pembinaan," jelasnya.

Narasumber lokakarya, dr Marlina Cilvani Sinaga mengatakan pembangunan dan pengembangan yang dilakukan di Kampung KB tidak serta merta fokus kepada fisik tetapi juga bisa melakukan pemeberdayaan masyarakat.

"Ya, harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat," katanya.

Misalnya di kampung ini membutuhkan pembangunan posyandu. Harus dibangun posyandu namun lokasinya harus ditempat banyak warganya. Sehingga dapat dimanfaatkan.

"Pengembangan SDM juga harus diberikan. Tapi pemberdayaan atau pembinaannya yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat," ucapnya.

(ary)