Berorientasi Ekspor, Flo-Bend Indonesia Gairahkan Industri Manufaktur Batam

Berorientasi Ekspor, Flo-Bend Indonesia Gairahkan Industri Manufaktur Batam

Presiden Direktur Adam M. Ambielli serta Direktur PT Flo-Bend Indonesia Ogi Hutasoit menemani Anggota Komisi VI DPR Nyat Kadir meninjau workshop. (Foto: Istimewa)

Batam - Ketersediaan pipe fitting logam besi dan baja menjadi kebutuhan krusial di tengah tuntutan kemajuan industri modern Indonesia. Namun demikian, tak banyak industri yang khusus menggarap sektor ini.

Di Batam, sebuah perusahaan bernama PT Flo-Bend Indonesia mengkhususkan diri dalam industri pipe fitting. Perusahaan ini, bahkan merupakan satu-satunya manufaktur pipe fitting logam besi dan baja di Indonesia.

"Perusahaan ini sudah beroperasi di Batam sejak lima tahun lalu," kata Presiden Direktur PT Flo-Bend Indonesia Adam M. Ambielli, dalam grand opening kantor baru di Executive Industrial Park Blok A3 No. 8, Batam Center, Rabu (24/10/2018).

Ambielli mengungkapkan perusahaan yang dipimpinnya merupakan PMA asal Amerika Serikat. Dirinya memang memilih Batam sebagai base operation dikarenakan letaknya yang strategis.

Produk-produk Flo-Bend Indonesia berupa pipe fitting telah menyasar pasar Asia, Eropa dan Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan industri migas.

"Produk kami memang khusus untuk itu, seperti memenuhi kebutuhan untuk jalur gas, petrokimia, kimia dan energi," ujar Ambielli.

Diproduksi di Batam, pengerjaan produk-produk PT Flo-Bend Indonesia dikerjakan oleh SDM berpengalaman dalam negeri.

Sejauh ini, produk PT Flo-Bend Indonesia telah berbicara banyak di pasar internasional. Berbekal sertifikat ISO 9001:2015, produk mereka tak susah menembus pasar Asia, Eropa serta Amerika Serikat.

Keberadaan PT Flo-Bend Indonesia menandai menggeliatnya industri manufaktur di Batam. Anggota Komisi VI DPR RI Nyat Kadir menyambut positif hal ini.

"Tentunya ini menggembirakan dan akan saya sampaikan ke Menteri Perdagangan bahwa industri manufaktur mulai bangkit," kata Nyat yang hadir dalam acara tersebut.

Dia juga akan menyampaikan ke pemerintah agar terus mempermudah prosedur investasi di Indonesia. Menurutnya, saat ini Indonesia memang sedikit memperketat prosedur itu.

Contohnya, pemerintah mengisyaratkan investor wajib menyetorkan modal Rp 10 miliar. 

"Hal ini memang bagus karena pemerintah menginginkan keseriusan, tapi ini juga memberatkan investor. Meskipun belakangan modal itu diturunkan menjadi seperempatnya yakni Rp 2,5 miliar saja," kata dia.

Sementara Asisten Ekonomi Pembangunan Pemko Batam, Febrialin menyatakan hal yang sama. Adanya PT Flo-Bend Indonesia yang berorientasi ekspor ini diharapkan bisa turut menyumbangkan semangat untuk mengembalikan kejayaan Batam sebagai lokomotif ekonomi nasional.

"Ekonomi saat ini memang tumbuh melambat, tapi kita semua berharap industri manufaktur bisa kembali bangkit," ujar dia.

(dod) 
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews