Batam - Ada yang berbeda dari suasana Kantor DPRD Batam, hari ini. Gedung yang biasanya ramai itu, mendadak lengang.

Penyebabnya, hampir seluruh anggota legislatif berangkat kunjungan kerja ke luar kota yakni Jakarta dan Tangerang, sejak dua hari lalu. Alhasil, sejumlah ruangan anggota DPRD seperti Komisi I, II, III dan IV kosong. 

Namun hanya Ruslan Ali Wasyim saja yang tak ikut kunjungan kerja ke Jakarta. Kunker para anggota dewan tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Bagian Humas DPRD Batam, Taufik.

"Memang benar semua lagi kunjungan kerja, tapi tempatnya ke mana saya tak hapal," ujar Taufik, Rabu (24/10/2018). 

Taufik menjelaskan bahwa kunker anggota dewan tersebut sudah diagendakan di Badan Musyawarah (Banmus).

"Beberapa hari lalu mereka menggelar rapat yang full dengan para OPD. Dalam dua hari ini mereka kunker semua," katanya.

Kekosongan ruangan ini jelas terlihat ketika Batamnews mendatangi ruangan komisi satu persatu.

Setiap komisi yang kunker ini memiliki agenda masing-masing. Ketua Komisi I, Budi Mardianto mengatakan bahwa agenda kunker komisi I yaitu pengawasan tentang CPNS di Depok.

Sedangkan anggota Komisi II DPRD Batam, Sallon Simatupang mengatakan, agenda kunker Komisi II ke Jakarta dan Tangerang membawa materi mengenai pendapatan daerah.

Sementara anggota Komisi III DPRD Batam, Jefri Simanjuntak mengatakan, Komisi III berangkat ke Jakarta untuk studi banding mengenai mekanisme parkir, cara pencapaian retribusinya yang maksimal, pengelolaannya.

Begitu juga anggota DPRD Komisi IV, Aman mengatakan, kunker Komisi IV ke Tangerang materinya adalah pemberdayaan perempuan. "Kami ingin memberdayakan para ibu-ibu untuk berkreasi, mengingat kondisi ekonomi di Batam yang lagi lesu," ujarnya.

Ketua DPRD Batam, Nuryanto mengatakan, pihaknya akan mengecek dulu terkait kabar berangkatnya seluruh anggota DPRD Batam kunker ke Jakarta.

"Kalau memang betul berangkat semuanya, nanti akan kami evaluasi lagi," ujar Nuryanto. 

Namun menurutnya tidak dibenarkan jika seluruh komisi berangkat untuk kunker, minimal ada dua komisi yang tinggal.

“Harusnya begitu, nanti bagaimana rakyat mau mengadu, tidak mungkin langsung ke saya,” katanya.

(ret)