Menikmati Kesejukan Telaga Bidadari di Tengah Kota Industri

Menikmati Kesejukan Telaga Bidadari di Tengah Kota Industri

Telaga bidadari di kawasan hutan Muka Kuning. (Foto: Johannes Saragih/Batamnews)

Debu jalan bertebaran di tengah lalu lintas yang begitu padat di kota Batam. Klakson-klakson kendaraan tidak pernah berhenti. Waktu menjelang siang. Terik panas terus menyengat. Namun ada suatu tempat yang patut ditapaki bagi penggemar petualangan di Kota Batam. Yakni Telaga Bidadari.

Lokasi telaga ini berada di tengah hutan lindung pulau Kalajengking ini. Berada di kawasan Muka Kuning. Jalan tanah setapak dan beberapa jembatan kayu bakal kita lalui seperti lintasan outbound. Rasanya kurang jika ke Batam tidak melakukan tracking ke lokasi ini

Jika dari Batam Center (pusat pemerintahan) pengunjung harus menuju Muka Kuning terlebih dahulu. Setelah itu tepat di depan gerbang kiri Kawasan Industri Batamindo terdapat gang masuk Kampung Aceh. Gang tersebut salah satu akses menuju kawasan hutan lindung.

Pengunjung harus membayar Rp 10.000 untuk masuk ke kawasan ini. Perjalanan panjang dengan kondisi jalan masih setapak bakal ditempuh.

Rindangnya pepohonan lokasi ini menjadi pemandangan yang menyejukkan mata di tengah hijaunya hutan. Karena sudah sering dikunjungi warga, jalan menuju telaga tidak cukup sulit. Hanya ada beberapa jalan mendaki dan menurun, begitu juga terdapat tiga sungai kecil yang harus dilewati dengan jembatan sedaannya.  Dibutuhkan waktu hampir satu jam untuk bisa sampai ke telaga.

Jalan setapak menuju Telaga Bidadari

Dibeberapa bagian jalan tampak tersedia tempat duduk yang dibuat dengan ranting kayu menghadap ke Waduk Dam Muka Kuning. Suara-suara burung dan hembusan angin cukup membuat pengunjung paham bahwa masih ada alam ditengah gedung-gedung industri Kota Batam.

Menjelang sampai ke Telega Bidadari pengunjung bakal diadang kondisi jalan yang menanjak, landai serta menurun. Begitu juga akar-akar pohon yang menjulang di sepanjang jalan akan menjadi rintangan sendiri. Kawasan ini tepat menjadi rute tracking bagi pencinta alam.

Tidak bisa dibayangkan dari kejauhan sudah terdengar kegirangan para pengunjung yang sudah menikmati  Telaga Bidadari. Telihat batu-batu menjulang di sisi kanan dan kiri telaga. Beberapa pengunjung nampak menikmati pemandangan diatas bebatuan itu sambil berfoto ria.

Namun, malang bagi yang datang pada musim kemarau. Telaga bidadari tidak menampakan keindahannya secara utuh. Air-air terjun dari bebatuan tidak bisa membentuk tirai yang sempurna, karena hanya mengalir di beberapa sisi saja.

Di bagian kanan telaga terdapat batu menjulang ke tengah kolam. Sehingga kerap dijadikan pijakan favorit untuk melompat dari atas batu ke bawah telaga bidadari dan berenang.

Telaga bidadari ramai dikunjungi muda-mudi

Air telaga ini menyejukan. Apalagi ditambah suasana perpohonan yang mengapit telaga. Tidak hanya itu jika ditelusuri bagian atas telaga nampak air jernih mengalir di atas bebatuan. Rumput-rumput berjejeran ditepinya. Bunyi aliran air dan gesekan dedauanan akibat tiupan angin menambah eksotisme  Telaga Bidadari.

Dila, salah seorang pengunjung mengatakan, baru kali pertama ke Telaga Bidadari namun menurutnya tempat ini sangat bagus dan masih alami. "Meskipun kurang pas karena kemarau, tapi pemandangan hutannya bagus," ujarnya.

Apalagi sejak merantau ke Batam, dirinya tidak pernah lagi jalan-jalan menempuh hutan. Namun, ternyata ada pemandangan hutan yang indah di Kota Batam. "Bisa juga mandi-mandi," katanya.

Perjalanan menuju Telaga

Salah seorang warga setempat pengelola Putra mengatakan, saat ini memang musim kemarau akibatnya airnya dangkal. "Kalau nggak kemarau bisa sampai dalam ini, bentuknya juga lebih indah," katanya.

Ia juga mengatakan, tidak hanya warga Batam yang berkunjung ke wisata satu ini namun juga ada beberapa wisatawan asing dari Singapura dan lainnya. " Selain itu di sini juga bisa dijadikan area kemping," katanya.

 

Minim fasilitas

Namun, kondisi wisata ini minim fasilitas. Seperti tempat ganti pakaian, kamar mandi, hingga tempat beribadah. Selain itu beberapa sampah berserakan baik sepanjang jalan maupun ditelaga sendiri. Beberapa bagian sisi batu-batu juga ada yang dicoret oleh tangan tak bertangung jawab.


Warga Minta Telaga Bidadari Diurus Pemerintah

Warga sekitaran Telaga Bidadari Kelurahan Muka Kuning, Kecamatan Sungai Beduk, Batam meminta warga ikut campur mengelola destinasi wisata tesebut.

Seperti yang dikatan Nasrul, menurutnya pemerintah bisa ikut memfasilitasi dan bekerjasama dengan pemuda setempat merawat telaga. "Apalagi telaga ini berada di hutan lindung," katanya

Nasrul juga merupakan salah seorang warga yang menjaga lokasi ini. Ia mengatakan, Telaga tidak begitu terawat hanya pemeliharaan seadanya yang dilakukan warga setempat. "Seperti jembatan menuju kesana, itu kita warga saja inisiatif," katanya.

Beberapa warga menjaga di pokso gerbang masuk Telaga Bidadari dengan kondisi posko seadanya

Padahal menurutnya, objek wisata satu ini sudah ada beberapa tahun lalu, tetapi tidak pernah diperhatikan pemerintah. "Ya kita berharap pemerintah ikut campur lah," paparnya.

Nasrul juga bercerita, malahan bukan dukungan yang datang dari beberapa pihak, ketika warga hendak membuat pelang selamat datang malah dibongkar ulang oleh beberapa intansi yang ada dilokasi tersebut. "Malahan dibongkar, kita mau bagusin nih," katanya.

Begitu juga yang dikatakan Bimbim, objek wisata ini sangat bagus. Selain memiliki telaga jalan menuju ke lokasi juga penuh rintangan dan menjadi keseruan tersendiri bagi warga.

"Banyak yang dari Jakarta heran juga kok di kawasan seperti ini (Batam) yang tidak memiliki gunung tetapi ada telaga dengan bebatuan itu," katanya.

(Yogi Sahputra)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews