Batam - Program pemutihan pajak kendaraan bermotor telah menyumbangkan Rp 16 miliar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kepri. Perolehan ini tercatat per tanggal 27 Agustus 2018 kemarin. 

Kepala Bidang Pendapatan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD), Anjar Wijaya mengatakan bahwa program pemutihan ini membantu meningkatkan kesadaran bayar pajak. 

“Cukup membantu menyadarkan masyarakat, bahkan pada tanggal 27 agustus kemarin, uang hasil pajak mencapai Rp 1 miliar,” ujar Anjar, Rabu (29/8/2018). 

Anjar menyebutkan pada tahun 2018 ini target pajak kendaraan bermotor mencapai Rp 412 miliar. Ada peningkatan Rp 60 miliar dari tahun lalu.

“Saat ini realisasi pajak kendaraan sudah mencapai Rp 218 miliar,” katanya. 

Selain program pemutihan pajak, ada juga pembebasan bea balik nama kedua (BBN-KB) dan juga keringanan tunggakan pajak kendaraan bermotor sebesar 50 persen. 

Karena program ini memberikan kemudahan bagi masyarakat, Anjar mengakui ada potensial loss. 

“Karena denda hapus, tunggakan setengah juga kami hapuskan, pasti ada potensial lossnya,” kata dia. 

Namun program pemutihan pajak kendaraan ini diambil supaya pajak kendaraan bisa dibayar masyarakat. Setidaknya setengah dari denda pajak bisa terbayar.

“Misalkan denda pajak kendaraan bermotor sudah mencapai Rp 5 juta, melihat angka segitu, mana ada yang mau bayar, tapi kalau Rp 2,5 juta, ada pertimbangan untuk mau bayar, biarlah rugi setengah daripada tidak sama sekali,” jelasnya. 

Akan tetapi yang lebih penting dari program pemutihan pajak ini yaitu mengupdate database kendaraan bermotor di Kepri. 

“Data-data kami masih yang lama, kalau ada program begini bisa bantu, masyarakat datang sendiri untuk melaporkan status kendaraannya, karena pastinya sudah banyak berubah, ada yang balik nama ataupun ada kendaraan yang diperjualbelikan,” katanya.

Program pemutihan pajak kendaraan bermotor akan berakhir pada tanggal 30 Agustus 2018.

(ret)