Ridwan Mukti dan Istri Ditangkap Bersama Kardus Berisi Rp 1 Miliar

Ridwan Mukti dan Istri Ditangkap Bersama Kardus Berisi Rp 1 Miliar

Ridwan Mukti dan istrinya, Lily. (foto: ist/bengkuluekspress)

BATAMNEWS.CO.ID, Bengkulu - KPK menangkap tangan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dan istrinya Lily Martiani Maddari dalam operasi pada Selasa (20/6/2017).

Selain Ridwan Mukti dan istrinya, KPK juga menangkap tiga orang lainnya yang diduga terlibat tindak pidana korupsi.

Dalam operasi tersebut, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, KPK menyita sejumlah uang pecahan rupiah dalam satu kardus, yang diduga uang suap.

"Diduga ada transaksi yang terjadi antara pihak swasta dan pihak terkait penyelenggara negara setempat. Tim juga mengamankan sejumlah uang dalam mata uang rupiah di dalam satu kardus," kata dia.

KPK saat ini masih menghitung uang yang disita dalam OTT tersebut.

"Sementara (barang bukti) satu miliar rupiah, tapi masih didalami tim KPK," kata Direktur Reskrimsus Kombes Pol Herman di Bengkulu.

Bersama Ridwan dan Lily, penyidik juga mengamankan tiga orang lainnya, salah satunya Rico Diansari.

Rico diketahui merupakan pemilik PT Rico Putra Selatan yang juga merupakan Bendahara Partai Golkar Daerah Bengkulu. Rico diduga sebagai pihak perantara dalam perkara suap proyek jalan ini.

"Pihak perantara yang kami amankan, yang merupakan bendahara dari salah satu partai politik di sana," ujar Febri.

Perusahaan milik Rico sempat mengerjakan sejumlah proyek jalan di wilayah Bengkulu. Salah satu proyek yang dikerjakan di Kabupaten Seluma, dengan nilai anggaran mencapai Rp 8 miliar.

Penangkapan Ridwan Mukti dan istrinya membuat heboh masyarakat Bengkulu. Maklum, pada Maret 2017, Ridwan Mukti pernah mengatakan bahwa daerahnya adalah provinsi yang sangat miskin.

Gubernur kelahiran Lubuk Linggau ini dikenal kerap blusukan, pernah mengibaratkan provinsi yang dipimpinnya adalah provinsi termiskin di wilayah barat Indonesia.

"Kami ini miskin, ibaratnya daerah timur yang ada di wilayah Indonesia bagian barat," ungkap Ridwan.

Angka kemiskinan di Bengkulu, kata Ridwan, tercatat sebesar 18 persen. Parahnya ada dua kabupaten yang saat ini, angka kemiskinannya sudah mencapai 24 persen. Artinya setiap empat orang di kabupaten itu, ada satu orang warga yang miskin.

Sebanyak 653 desa masih berkubang dengan lumpur karena belum tersentuh infrastruktur dasar berupa akses jalan yang memadai. Puluhan desa masih gelap gulita karena tidak teraliri listrik.

Kondisi ini juga membuat para guru tidak mau mengajar di daerah yang terpencil. Bengkulu merupakan potret ketimpangan pembangunan Indonesia yang saat ini fokus kepada pembangunan di kawasan Indonesia bagian timur.

"Harus ada campur tangan pemerintah pusat. Kami akui masih menjadi beban bagi negara, tetapi kami berjanji beberapa tahun lagi, kami pasti bisa memberikan sesuatu untuk Indonesia," kata Ridwan Mukti.

Sosok Lily

Nama Lily Martiani Maddari, istri Gubernur Bengkulu, mendadak menjadi perbincangan setelah ditangkap KPK. Lily ditangkap tim KPK di rumah pribadinya di Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.

Selama ini, Lily Martiani Maddari dikenal sebagai pengusaha dan politikus. Ia memulai kariernya sebagai pengusaha sejak usia muda dan menjadi anggota DPRD Sumsel periode 2009-2014 dari Dapil VII yang meliputi Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas.

Lily kerap tampil cantik dengan busana yang banyak dipuji masyarakat Bengkulu. Ia disebut pecinta kain batik.

Ia mendampingi suaminya Ridwan Mukti yang memenangkan Pilkada Bengkulu pada tahun 2015 silam.

(ind)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews