Batam - Kasus tewasnya anggota Marinir di Batam mencemaskan sejumlah orang.  Usai peristiwa beberapa hari lalu itu, 11 orang diciduk. 

Tak lama kemudian 9 orang diantaranyadilepas, sedangkan dua orang lagi tak tahu rimbanya hingga kini.

“Sembilan orang dilepaskan hanya menggunakan celana dalam di sekitar Jembatan barelang,” ujar Fery Supandi dalam akun media sosialnya, Rabu (18/2/2015).

Feri mengatakan, sepertinya penciduk tak peduli apakah sembilan orang tersebut salah atau tidak, namun foto yang ia unggah, para korban pencidukan itu babak belur dengan luka di sekujur tubuh. 

Ia juga mempertanyakan mengenai nasib dua orang lagi yang belum kembali.  “2 orang tak jelas hidup atau mati... hukum apa negara ini... premanisme ya…,” ujar Feri.

Postingan Fery mendapat berbagai macam tanggapan dari netizen. Allan Suharsad, netizen lainnya mengingatkan agar warga tak lengah mengawasi kasus ini. "Jangan diamkan, dua orang lagi belum kembali (missing).." ujar Allan.

Sedangkan netizen yang kontra juga bermunculan. Budi Santoso mengatakan, "preman tu klu g bisa di bina yaaah di binasakan aja...ngapain bela2 preman...matiin j klu sering bikin onar...preman aja di pelihara. Nyusahin aja."

Anda juga bisa mengirimkan laporan warga mengenai kejadian-kejadian menarik dan penting di sekitar Anda. Kirim melalui email kami [email protected] atau tandai kami di facebook: batamnewscom

[snw]