Bapak dan Anak Tinggal di Hutan Purwodadi, Bintan: Kondisi Tak Layak Netizen Kemana Pemerintah!

Bapak dan Anak Tinggal di Hutan Purwodadi, Bintan: Kondisi Tak Layak Netizen Kemana Pemerintah!

Kondisi rumah ayah dan anak yang tinggal di hutan dan sangat memprihatinkan.

Bintan, Batamnews - Sebuah kisah penuh penderitaan terungkap di tengah hutan yang terpencil di Purwodadi, Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). 

Seorang bapak bersama anaknya yang masih berusia 10 tahun diketahui tinggal dalam kondisi yang memprihatinkan di sebuah gubuk yang tak layak.

Anak tersebut bahkan telah putus sekolah, menambah derita dalam kehidupan mereka yang penuh dengan keterbatasan. Kondisi ini semakin memperuncing ketidakpastian masa depan sang anak.

Diketahui bahwa mereka telah lama hidup tanpa kehadiran istri atau ibu dari anak tersebut. 
Bapak yang identitasnya tidak disebutkan ini, terpaksa menggantungkan hidup sebagai kuli bangunan untuk mencari nafkah. Bahkan, anaknya sering turut serta mengikuti ayahnya dalam pekerjaannya tersebut.

Baca juga: Catat! 20 Daftar Lomba MTQH XIII Kabupaten Bintan 2024

Desi, salah satu sumber yang dihubungi oleh Batamnews.co.id, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi yang dialami oleh bapak dan anak ini. 

"Anaknya sering ikut bapaknya kalau dia kerja," ujarnya, menggambarkan betapa anak itu terpaksa menjadi saksi dari kesulitan hidup yang dialami oleh keluarganya.

Kondisi gubuk tempat tinggal mereka juga sungguh memilukan. Terlihat jelas bahwa mereka hidup dalam kemiskinan yang nyaris tak tersentuh oleh bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bintan atau pun dari Bupati Bintan, Robby Kurniawan. 

Hal ini memberikan gambaran betapa lemahnya upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di Kepulauan Riau.

Baca juga: Tiket Balik Gratis untuk Masyarakat Mudik dari Polres Bintan

Kisah ini tidak hanya mencerminkan ketahanan dan ketabahan seorang bapak yang berusaha bertahan hidup demi anaknya, tetapi juga menjadi cermin bagi upaya nyata yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk meringankan beban keluarga-keluarga yang hidup dalam kondisi serupa. 

Semoga kisah ini menjadi panggilan bagi semua pihak untuk saling membantu dan peduli terhadap mereka yang hidup dalam keterbatasan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews