Batam, Batamnews - Profesi penjual makanan kaki lima sering kali tidak mendapat apresiasi yang setimpal, padahal omzet yang mereka raup dalam sehari bisa mencapai angka jutaan rupiah. 

Budaya makanan kaki lima telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak lama. Banyak pengusaha makanan ternama di Indonesia memulai usaha mereka dari kaki lima, salah satunya adalah penjual bubur ayam di Bengkong, Batam, yang sukses besar hingga saat ini.

Salah satu contoh nyata adalah Pak Teddy, seorang pengusaha kaki lima yang menjual bubur ayam. Sejak tahun 2015, ia telah berjualan bubur ayam, memulai usahanya dari nol hingga kini mencapai kesuksesan. 

Baca juga: Kue Apam, Warisan Kuliner Kesultanan Lingga-Riau yang Sarat Makna

Berasal dari Bandung, Pak Teddy merantau ke Batam dengan tekad dan niat untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Pak Teddy berjualan bubur ayam setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 10.30 pagi. Tidak hanya itu, ia juga membuka jualan bubur ayam secara online, memperluas jangkauan penjualannya. 

"Dalam satu hari bisa menghabiskan 2 setengah termos Bubur Ayam, dan kalau hari Minggu bisa sampai 4 termos," ujar Pak Teddy. Meskipun mengakui bahwa usaha terkadang mengalami pasang surut, Pak Teddy tetap optimis.

Dengan harga yang terjangkau, hanya Rp11.000 per porsi, Pak Teddy berhasil mencetak rekor omzet jutaan rupiah dalam sehari. Kesuksesannya tidak hanya terlihat dari jumlah penjualan, tetapi juga dari cara dia memperlakukan pelanggannya. 

Baca juga: Asal Usul Nama Pulau Penuba di Lingga: Dari Racun hingga Bajak Laut

Pak Teddy membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dengan menyuguhkan senyum ramah dan pelayanan yang baik.

Kisah Pak Teddy menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih oleh siapa saja yang memiliki semangat dan ketekunan dalam menjalankan usaha, tanpa harus bergantung pada modal besar atau tempat usaha yang mewah. Pak Teddy adalah bukti nyata bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil.

(Putri Roito Sitorus)