Pekanbaru, Batamnews - Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Hariyanto, memberikan instruksi khusus kepada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Riau untuk menggelar program panen raya cabai guna memenuhi kebutuhan cabai di provinsi tersebut.

Dengan tegas, Pj Gubri menekankan bahwa dinas terkait harus menanam cabai secara luas. "Saya tak mau tahu, harus ada ya. Karena selama ini cabai kita didatangkan dari provinsi tetangga," ujarnya kepada wartawan, Kamis, 7 Maret 2024.

Beliau juga menginformasikan bahwa anggaran untuk kegiatan panen raya cabai sudah tersedia di Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Riau. 

"Anggaran di Dinas Pangan sudah ada untuk menanam cabai, jangan sampai itu tidak digunakan untuk menanam cabai," tegasnya.

Baca juga: Bareskrim Polri Tetapkan Seorang Pengusaha Batam sebagai Tersangka Penipuan dan Pencucian Uang Miliaran Rupiah Milik Pengusaha Money Changer

Saat ini, kebutuhan cabai di Provinsi Riau sebagian besar dipenuhi dari luar provinsi, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Pulau Jawa. Dampaknya, harga cabai di pasar lokal cenderung tinggi. 

Di Kota Pekanbaru, misalnya, harga cabai merah dari Bukittinggi masih dijual Rp100.000 per kilogram (kg), padahal harga normalnya hanya berkisar Rp45.000 per kg. Cabai rawit merah dijual Rp90.000 per kg dari harga normal Rp55.000 per kg, dan cabai hijau dijual Rp70.000 per kg dari harga normal Rp35.000 per kg.

Dengan adanya instruksi dari Pj Gubernur Riau ini, diharapkan produksi cabai lokal dapat meningkat, sehingga kebutuhan cabai di Provinsi Riau dapat terpenuhi dari hasil produksi sendiri dan harga cabai di pasar dapat lebih terjangkau bagi masyarakat.