Batam, Batamnews - Sebuah kecurigaan muncul dari Yuna, adik seorang pasien kanker yang dirawat di RS Awal Bros Batam, terkait kondisi perut abangnya yang terbelah saat meninggal. Pasien, yang didiagnosis dengan kanker stadium 4, meninggal dunia tahun 2022, namun Yuna menduga ada informasi yang ditutupi oleh pihak rumah sakit mengenai keadaan abangnya.

RS Awal Bros Batam, melalui humasnya Cyntia, menyatakan komitmen mereka terhadap privasi pasien sebagai prioritas utama. Cyntia menjelaskan bahwa rumah sakit sedang meninjau permintaan informasi medis dari Yuna.

Baca juga: Keluarga Pasien Pertanyakan Kejanggalan Kematian Abangnya di RS Awal Bros Batam: Pasien Kanker Kok Perutnya Terbelah?

Menurut Cyntia, selama proses pengobatan, semua dokumen medis, termasuk resume medis dan dokumen klaim asuransi, telah diserahkan kepada istri pasien sebagai penanggung jawab dan ahli waris. "Kami memastikan bahwa setiap tindakan yang kami ambil tetap berada dalam kerangka hukum dan menghormati norma-norma etika medis," ujar Cyntia.

Namun, Yuna tetap menyampaikan kecurigaannya terhadap tindakan medis yang dilakukan oleh RS Awal Bros, terutama berkaitan dengan kondisi perut abangnya yang terbelah saat meninggal.

Baca juga: Driver Maxim Turunkan Penumpang di Jalan, Berikut Penjelasan Pihak Maxim

Yuna juga mengungkapkan frustasinya karena sering dipingpong saat meminta riwayat medis abangnya, meskipun ia mengklaim sudah memiliki surat kuasa resmi untuk mendapatkan informasi tersebut.

"Katanya pakai surat kuasa bisa cepat, saya sudah empat kali tapi selalu dipingpong Awal Bros," keluh Yuna.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran di masyarakat mengenai transparansi dan etika dalam praktik medis, khususnya dalam menangani pasien yang meninggal. Hingga saat ini, belum ada penjelasan lebih lanjut dari RS Awal Bros mengenai detail tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien kanker tersebut.