Digadang Mirip Malioboro Segini Harga Sewa Lapak di Street Food Kuliner Bintan Center

Digadang Mirip Malioboro Segini Harga Sewa Lapak di Street Food Kuliner Bintan Center

Street Food Kuliner Bintan Centre.

Tanjungpinang, Batamnews - Pada hari Sabtu, 20 Januari 2024 kemarin, Street Food Kuliner Bintan Center resmi diresmikan oleh Penjabat (Pj) Walikota (Wako) Tanjungpinang Hasan. 

Lokasi ini dijadikan sebagai tempat berjualan bagi pedagang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Street Food Kuliner Bintan Center menghadirkan 36 gerobak pedagang kuliner UMKM dengan ragam kuliner yang beragam, menciptakan suasana kuliner yang menarik di sepanjang kawasan tersebut.

Direktur BUMD Tanjungpinang, Windrasto Dwi Guntoro, menyampaikan bahwa Street Food Kuliner Bintan Center diresmikan sebagai bagian dari upaya pengelolaan oleh BUMD Tanjungpinang. 

Baca juga: Pengusaha Tempat Hiburan di Tanjungpinang akan Dipanggil Terkait Kenaikan Pajak 40 Persen

"Kita baru meluncurkan ini dengan 36 gerobak. Kebersihan kita jaga, dan kuliner beraneka ragam," ujar Guntoro.

Guntoro menjelaskan bahwa karena para pelaku UMKM baru pertama kali berjualan di kawasan Street Food Kuliner Bintan Center, pihaknya telah mengatur dengan seksama sesuai aturan agar tempat ini dapat menjadi ikon seperti Malioboro di Yogyakarta. 

"Kita bersinergi dengan pemilik ruko agar sama-sama mendapatkan hasilnya. Dampak dari Street Food Kuliner ini adalah kolaborasi untuk mendapatkan keuntungan bersama," tambahnya.

Saat ini, Guntoro mengungkapkan bahwa baru 31 gerobak yang terisi, sementara beberapa gerobak masih tersedia. Terkait biaya sewa lapak, Guntoro menyatakan bahwa biaya per hari sekitar Rp15 – 20 ribu, ditambah pajak. 

Pedagang diperkirakan membayar sewa sekitar Rp555 ribu per bulan, yang mencakup kebersihan, air, keamanan, dan biaya listrik.

Baca juga: Menjajal Bazar Imlek Tanjungpinang di Kota Tua dengan Sajian Kuliner dan Lampu Lampion

Namun, Guntoro menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh dari Street Food Kuliner Bintan Center relatif kecil dibandingkan dengan pendapatan Akau Potong Lembu. 

"Pendapatan dari 36 pedagang pasti lebih kecil, berbeda dengan Akau. Akau memiliki 85 pedagang, tapi di sini 36 pedagang paling untungnya sebulan mencapai Rp7 jutaan," tutupnya. 
Street Food Kuliner Bintan Center diharapkan menjadi magnet baru bagi penggemar kuliner dan mendukung perkembangan UMKM di daerah tersebut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews