Batam, Batamnews - Satu unit ambulans milik Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda terlibat dalam kecelakaan lalu lintas yang tragis di simpang empat Balai Center, Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), pada Minggu 21 Januari 2024 kemarin. 

Kecelakaan tersebut mengakibatkan satu pasien kondisi kritis yang dibawa oleh ambulans meninggal dunia, sementara penumpang lainnya mengalami luka.

Peristiwa tersebut terekam oleh kamera warga yang melintas, menunjukkan tabrakan antara ambulans dan mobil Toyota Agya. Ambulans, yang sedang dalam perjalanan dari Tiban, Sekupang menuju ke arah Penuin, Lubuk Baja, tiba-tiba dihantam oleh mobil Toyota Agya dari arah Tanjung Uma ke arah BCS Mall.

Baca juga: Ambulans Kecelakaan di Baloi Batam Gara-gara Mobil Tak Mau Mengalah

Dalam video tersebut, terlihat mobil ambulans terbalik akibat benturan. Upaya evakuasi korban dilakukan oleh warga dan petugas kepolisian yang segera datang ke lokasi kejadian.

Menurut Kanit Lakalantas Polresta Barelang, Iptu Victor Hutahaean, kecelakaan tersebut terjadi pada Minggu sore sekitar pukul 15.00 WIB. Pasien kritis yang dibawa oleh ambulans, dengan inisial SU, menyusul kejadian tersebut meninggal dunia, sementara 5 penumpang lainnya mengalami luka ringan.

"Kecelakaan kemarin sekitar pukul 15.00 WIB antara Mobil Toyota Agya merah dengan nomor polisi BP 1738 JF dengan mobil ambulan Grandmax Hijau Putih B 1290 SIX. Ambulan berisikan 6 penumpang dan mobil Agya satu orang," ujar Viktor pada hari Senin.

Baca juga: Kecelakaan di Jembatan 1 Barelang, Batam Berakhir Tabrakan Tragis

Viktor melaporkan bahwa seluruh penumpang dan pengemudi mengalami luka ringan, dan saat ini, para korban masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Harapan Bunda. 

"Saat ini, seluruh yang terlibat dirawat Rumah Sakit Harapan Bunda setelah keadaan membaik, akan dimintai keterangan," tambahnya.

Pihak berwenang akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan tersebut. Kecelakaan ini memberikan dampak yang mendalam, terutama dengan kehilangan nyawa pasien yang sedang dalam kondisi kritis.