Kisah Supermarket Al-Baik Sempat Ditipu Karyawan 9 Milyar kini Boikot Produk Pendukung Israel

Kisah Supermarket Al-Baik Sempat Ditipu Karyawan 9 Milyar kini Boikot Produk Pendukung Israel

Salah satu sample barang yang tidak dijual tapi tidak diturunkan di Al Baik Tanjungpinang.

Tanjungpinang, Batamnews - Supermarket Al-Baik, yang sebelumnya hampir bangkrut akibat aksi kejahatan internal pada tahun 2021, yang merugikan pihakn perusahaannya dengan nilai 9,3 Milyar dan kini kembali viral karena ikut boikot produk Israel.
 
Pemiliknya, Zul Kamirullah, menyatakan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari doa, dukungan keluarga, dan masyarakat setempat.

Supermarket ini kembali dibuka pada Maret 2021 setelah hampir setahun tutup total, dan menghadapi tantangan tambahan akibat Pandemi COVID-19. Namun, dengan tekad dan usaha keras, Zul berhasil menghidupkan kembali Supermarket Al-Baik.

Baca juga: Sudah Tiga Hari Al Baik Tanjungpinang Boikot Produk Pro Israel, Merk ini Paling Berdampak!

Dalam acara pembukaan kembali beberapa waktu yang lalu, Zul Kamirullah menyatakan, "Kini hanya bersifat reopening. Kita adakan doa selamat yang juga dihadiri oleh jamaah Mesjid Nurul Iman dan masyarakat sekitar." 

Dia juga menjelaskan bahwa Supermarket Al-Baik hadir dengan konsep baru yang menawarkan berbagai produk, termasuk buah-buahan segar baik impor maupun lokal.

Namun, keunikan Supermarket Al-Baik tidak hanya terletak pada konsep barunya, melainkan juga pada keputusannya untuk mengikuti Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengimbau untuk memboikot produk-produk yang mendukung Israel. 

Pemilik Zul Kamirullah mengatakan bahwa penurunan produk pro-Israel dari rak penjualan adalah tanggapan terhadap fatwa MUI.

Baca juga: Jangan Panik! Harga Cabai Naik? Begini Langkah Cerdas Pemerintah Tanjungpinang Mengatasinya!

"Selama ini tidak ada fatwa, kalau sudah ada fatwa, kita ikut fatwa MUI," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa 13 November 2023. 

Produk yang tidak lagi dipajang diberi tanda bahwa mereka tidak dijual sesuai dengan fatwa MUI. Zul menegaskan bahwa ini bukan sekadar tindakan komersial, tetapi juga bagian dari respons kemanusiaan terhadap agresi Israel ke Palestina, yang telah menelan banyak korban jiwa, termasuk anak-anak.

"Rasa kemanusiaan sebagai manusia lebih utama terutama terhadap anak-anak yang jadi korban," tambahnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews