Tanjungpinang, Batamnews - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang akan segera melakukan pemeriksaan terhadap tangki atau bunker bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Jalan Soekarno Hatta atau Batu Hitam. 

Tindakan ini dilakukan menyusul insiden pencemaran air sumur warga Gang Nilai, yang berlokasi tidak jauh dari SPBU Batu Hitam tersebut.

Kepala DLH Tanjungpinang, Riono, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama dengan tim akan melaksanakan pengukuran pada tangki BBM tersebut saat kondisi tangki penuh, pada malam hari. 

Hal ini dilakukan untuk memantau volume minyak dan melihat apakah terjadi penurunan pada keesokan harinya. Jika volume minyak berkurang, hal ini dapat menjadi indikasi adanya kebocoran.

Baca juga: Hasil Putusan MKMK: Anwar Usman Diberhentikan dari Jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi

Selain pengukuran tersebut, DLH juga meminta pihak SPBU untuk membangun sumur pantau yang terletak di luar bunker minyak yang mereka miliki. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah ada kebocoran yang mungkin terjadi di luar bunker tersebut.

Riono menjelaskan, "Kita minta SPBU untuk membangun sumur pantau di luar bunker minyak yang mereka miliki, untuk memastikan kalau ada kebocoran keluar."

Selain itu, untuk membuktikan jenis minyak yang terkandung di sumur warga Gang Nilai, DLH akan melakukan pengecekan melalui laboratorium. Biaya pengecekan akan didanai oleh pihak perusahaan, karena DLH tidak memiliki anggaran khusus untuk keperluan ini.

Baca juga: Skandal Etika Hakim Konstitusi, Sembilan Hakim Divonis Melanggar Kode Etik oleh MKMK

"Diketahui bahwa air sumur warga Gang Nilai Jalan Soekarno Hatta tersebut berwarna biru kehitaman dan berbau minyak bensin. Bahkan, air tersebut dapat terbakar jika disulut oleh api," tambah Riono.

Pemeriksaan dan tindakan yang diambil oleh DLH Kota Tanjungpinang ini bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar SPBU Batu Hitam serta mencegah terjadinya pencemaran yang lebih lanjut.