Kisah Pasien RS Abdul Manap Jambi: Berobat Jantung Rematik Berujung pada Amputasi Kaki

Kisah Pasien RS Abdul Manap Jambi: Berobat Jantung Rematik Berujung pada Amputasi Kaki

Pasien menunjukan beberapa bukti surat saat berobat di Rumah Sakit Jambi

Jambi, Batamnews - Siti Nurhayati, seorang pasien RS H Abdul Manap Kota Jambi, mengalami perjalanan kesehatan yang tragis setelah dirawat di rumah sakit tersebut. Ia menderita penyakit jantung dan telah dirawat di RS Abdul Manap setelah mengalami serangan jantung mendadak.

Dikutip dari Media Jambi, menurut Siti Nurhayati, gejala sakitnya muncul dua hari sebelum hari raya Idul Adha 2023. Ia merasakan nyeri di dada dan kelemahan tubuh yang parah tengah malam. Ia segera dibawa oleh suaminya ke IGD Rumah Sakit Abdul Manap Kota Jambi. Setelah menjalani perawatan di IGD, Siti Nurhayati kemudian dirawat inap.

Kejadian tragis terjadi ketika Siti Nurhayati menerima penyuntikan di paha kanan. Hanya setelah 30 menit penyuntikan, kakinya mulai mengalami kram dan bengkak. Ia merasa sangat sakit dan meminta pertolongan kepada petugas kesehatan.

Namun, menurut Siti Nurhayati, petugas kesehatan menganggap bahwa rasa sakit yang ia rasakan di kakinya hanya merupakan efek samping dari obat yang diberikan dan akan hilang dalam satu minggu. 

Baca juga: Kembali Layani Laut Natuna KM. Bukit Raya Berganti Warna

Keesokan harinya, kakinya semakin terasa sakit dan dingin, dan Siti Nurhayati mengalami perubahan warna pada telapak kaki hingga mata kakinya yang berubah biru seperti lebam.

Saat dokter melakukan pemeriksaan lebih lanjut, fokus hanya pada masalah jantung Siti Nurhayati, meskipun keluhan tentang kakinya semakin parah. 

Dokter mengatakan bahwa jantungnya perlu dioperasi di Palembang atau Jakarta, tanpa memberikan perhatian lebih pada keluhan kaki. Hanya disarankan untuk mengompres kaki dengan air panas.

Pada hari kelima setelah penyuntikan, Siti Nurhayati akhirnya dirujuk ke RSU Raden Mattaher Provinsi Jambi. Di sana, ia menjalani tiga kali operasi pada kakinya, tetapi akhirnya dokter terpaksa melakukan amputasi karena kakinya sudah mengalami pembusukan yang tidak bisa diselamatkan lagi.

Baca juga: Sosialisasi dan Sertifikasi Produk Halal Bintan, Untuk Kualitas Produk untuk Konsumen Muslim

RSUD Abdul Manap mengonfirmasi bahwa Siti Nurhayati adalah pasien mereka. Kabid Pelayanan RSUD Abdul Manap, Dr. Yulinda, menjelaskan bahwa pasien menerima suntikan karena hasil pemeriksaan menunjukkan adanya masalah rematik jantung. Namun, kondisi gumpalan darah pada kakinya diklaim bukan akibat penyuntikan.

Dokter yang menangani pasien tersebut di RSUD Abdul Manap, Dr. Puspita, juga mengkonfirmasi bahwa Siti Nurhayati telah lama mengidap penyakit jantung rematik yang tidak pernah terkontrol sejak tahun 2015, yang kemudian memunculkan komplikasi serius.

Dokter tersebut menekankan bahwa amputasi kaki pasien bukan akibat suntikan, melainkan akibat komplikasi serius yang timbul akibat penyakit jantung rematik yang tidak terkontrol. 

Ia menjelaskan bahwa penyakit ini dapat membentuk gumpalan darah dalam tubuh yang berpotensi membahayakan organ lain.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews