Daftar Rumah Sakit di Gaza yang Terkena Dampak Serangan Perang Israel-Hamas

Daftar Rumah Sakit di Gaza yang Terkena Dampak Serangan Perang Israel-Hamas

Dampak serangan Israel di Gaza Oktober 2023. (Wikimedia Commons/Palestinian News & Information Agency (Wafa) in contract with APAimages)

Gaza, Batamnews - Konflik antara militer Israel dan Hamas di Jalur Gaza semakin memanas sejak Sabtu (7/10/2023). Israel telah meluncurkan serangan balasan yang melibatkan serangan udara dan memblokir akses ke Gaza, menghentikan pasokan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok.

Masyarakat Gaza, seperti Um Salem dari Khan Younis, merasakan dampak langsung dari blokade tersebut. Um Salem mengungkapkan kesulitannya dalam mencari makanan dan kebutuhan pokok seperti telur, nasi, dan susu untuk anak-anak.

Serangan Israel juga mencapai rumah sakit di Gaza, tempat para pengungsi Palestina mencari perlindungan dan perawatan. Hal ini telah memicu protes di berbagai belahan dunia, terutama di Timur Tengah.

Baca juga: Komandan Senior Hamas di Gaza Tewas Akibat Serangan Udara Israel

Berikut adalah beberapa rumah sakit di Gaza yang terkena serangan udara Israel:

1. Rumah Sakit Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani: Rumah sakit rehabilitasi dan prostetik ini mengalami kerusakan parah akibat serangan udara Israel. Rumah sakit ini didirikan pada tahun 2016 atas arahan Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani dari Qatar dan telah mengalami serangan serupa pada tahun 2021. Serangan ini meningkatkan jumlah pasien hingga 2.670 orang.

2. Rumah Sakit Indonesia: Terletak di Bait Lahiya, Kegubernuran Gaza Utara, rumah sakit ini juga terdampak serangan udara Israel. Sebelumnya, pada tahun 2021, kantor administrasi rumah sakit mengalami kerusakan akibat serangan, tetapi pada peristiwa tersebut, tidak ada korban luka. Rumah sakit ini dibangun dari sumbangan Indonesia pada Mei 2011.

Baca juga: Kisah Jurnalis di Jalur Gaza Berjuang Melaporkan Kengerian Perang Meski Terancam Bahaya

3. Rumah Sakit Baptis Al Ahli: Rumah sakit tertua di Gaza, Baptis Al Ahli, menjadi sasaran serangan Israel yang merenggut nyawa 500 orang, termasuk pasien dan tenaga medis. Serangan pertama pada 14 Oktober menyebabkan kerusakan pada dua lantai bangsal USG dan mamografi serta empat staf terluka. Serangan lebih dahsyat tiga hari kemudian menewaskan 500 orang, banyak yang masih terperangkap dalam reruntuhan bangunan. Rumah Sakit Al Ahli menjadi tempat perlindungan bagi warga Palestina.

Kekerasan ini telah memicu perasaan simpati dari masyarakat dunia, dan pemerintah Palestina mengutuk serangan-serangan Israel di rumah sakit. Namun, IDF menuduh kelompok Jihad Islam Palestina melakukan peluncuran roket yang gagal. Konflik ini terus berlanjut, menyisakan kerusakan dan dampak kemanusiaan yang serius.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews