Israel Melancarkan Serangan Udara ke Masjid di Tepi Barat, Korban Kembali Berjatuhan

Israel Melancarkan Serangan Udara ke Masjid di Tepi Barat, Korban Kembali Berjatuhan

Tangkapan layar siaran langsung Aljazeera TV serangan Israel ke Masjid di Tepi Barat.

Jakarta, Batamnews - Dalam perkembangan terbaru, pasukan Israel melancarkan serangan udara ke sebuah masjid di Tepi Barat yang diduduki. Pejabat Palestina melaporkan setidaknya dua orang tewas dan tiga lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Masjid yang menjadi target, dikenal sebagai Al-Ansar, dilaporkan digunakan sebagai pusat komando oleh anggota Hamas dan Jihad Islam Palestina. Pejabat militer Israel menggambarkan serangan ini sebagai bagian dari "operasi kontra-terorisme" yang sedang berlangsung dan merujuk pada keterlibatan mereka dalam beberapa serangan dalam beberapa bulan terakhir.

Rekaman media sosial memperlihatkan kerusakan parah pada masjid tersebut yang terletak di perkemahan pengungsi Jenin, sehingga tim medis segera merespons ke lokasi kejadian. Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematian dua individu akibat serangan tersebut.

Mahmoud al-Saadi, direktur Bulan Sabit Merah di Jenin, awalnya melaporkan satu kematian dan tiga luka dalam serangan tersebut. Kejadian ini terjadi di wilayah di mana serangan udara Israel jarang terjadi, sehingga mengejutkan warga setempat.

Baca juga: Selebriti Hollywood Ikut Bersuara Desak Presiden Biden untuk Gencatan Senjata Israel-Gaza

Pasca-serangan, sebagian warga menerima pesan teks di ponsel mereka yang memperingatkan mereka agar tidak berkolaborasi dengan Brigade Jenin, salah satu kelompok terbesar dan terkenal di Tepi Barat. Pesan-pesan tersebut menyarankan warga untuk menjaga anak-anak mereka tetap berada di dalam rumah.

Kamp pengungsi Jenin, yang dihuni oleh keturunan warga Palestina yang terusir selama pendirian Israel pada tahun 1948, sebelumnya telah menjadi fokus operasi militer besar Israel pada bulan Juli, yang mengakibatkan kematian sedikitnya 14 warga Palestina.

Dalam peristiwa terpisah, pasukan Israel membunuh lima warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki semalam. Hal ini meningkatkan total korban jiwa sejak 7 Oktober menjadi 90, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Pembunuhan-pembunuhan tersebut terjadi di Qabatiya, Tammun, dan Nablus, dengan tiga dari individu tersebut dilaporkan ditembak oleh pasukan Israel.

Pasukan Israel juga melakukan penangkapan terhadap setidaknya 42 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, termasuk pekerja dari Jalur Gaza, menurut Berita Wafa. Penangkapan-penangkapan tersebut terutama terjadi di Ramallah, Hebron, dan wilayah lainnya, dengan jumlah penahanan terus meningkat.

Baca juga: Gereja Ortodoks di Kota Gaza Ikut Jadi Sasaran Serangan Udara Israel

Hoda Abdel-Hamid dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Ramallah, mengindikasikan bahwa lebih dari 1.000 orang telah ditahan dalam dua minggu terakhir selama penindakan Israel. Situasi di Tepi Barat yang diduduki semakin menjadi-jadi dalam suasana kekerasan yang terus berlanjut.

Serangan dan penangkapan di Tepi Barat yang diduduki terjadi ketika Israel terus melakukan bombardir Gaza. Pejabat militer telah berjanji untuk meningkatkan serangan udara di Jalur Gaza untuk meminimalkan risiko bagi pasukan Israel sebelum potensi serangan darat.

Serangan udara semalam di Gaza mengakibatkan kematian setidaknya 55 warga sipil Palestina, seperti yang dilaporkan oleh pihak berwenang Hamas. Eskalasi serangan dalam 24 jam terakhir ini telah menimbulkan keprihatinan akan memburuknya situasi kemanusiaan, dengan mayoritas korban adalah warga sipil, termasuk banyak perempuan dan anak-anak.

Serangan udara Israel sejauh ini telah menewaskan sekitar 4.400 orang di Gaza, menurut pejabat Palestina. Situasi tetap berlangsung dengan tensi regional dan kekerasan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews