Presiden Amerika Joe Biden Serukan Musnahkan Hamas di Tengah Konflik Gaza

Presiden Amerika Joe Biden Serukan Musnahkan Hamas di Tengah Konflik Gaza

Joe Biden. (Foto: REUTERS/ELIZABETH FRANTZ)

Gaza, Batamnews - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan kelompok Hamas di Palestina harus dimusnahkan menyusul perang antara milisi tersebut dan sekutunya, Israel, yang masih berkecamuk.

Komentar Biden ini mencuat dalam wawancaranya dengan CBS 60 Minutes. Pernyataan itu diucapkan Biden saat ditanya apakah dia meyakini Hamas harus dimusnahkan seluruhnya.

"Ya, tetapi perlu ada otoritas Palestina. Perlu ada jalan menuju negara Palestina," kata Biden pada Minggu (16/10/2023), dikutip Reuters.

Biden juga menegaskan bahwa "menghancurkan" Hizbullah dan Hamas merupakan syarat yang diperlukan. Namun, menduduki Gaza lagi, lanjut dia, adalah kesalahan bagi Israel.

Baca juga: Krisis Kemanusiaan di Gaza, 5 Negara Ini Dukung Palestina dalam Perang Israel-Hamas

"Merupakan suatu kesalahan jika Israel menduduki Gaza lagi," ungkap dia.

Israel merebut dan menduduki Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah pada 1967. Mereka menarik pasukan dari wilayah itu pada 2005. Kemudian pada 2007, Hamas mengambil alih Jalur Gaza dalam perang saudara.

Awal pekan ini Israel meminta penduduk di Gaza pindah karena mereka hendak melancarkan serangan besar-besaran ke daerah kekuasaan Hamas. Mereka juga disebut siap menginvasi Gaza.

Pasukan Israel dan Hamas perang sejak pekan lalu. Imbas perang ini, ribuan orang meninggal. Israel tak hanya menghadapi Hamas. Milisi yang berbasis di Lebanon dan kelompok di Suriah juga meluncurkan roket ke wilayah Israel.

Baca juga: Israel Umumkan Gencatan Senjata Selama 5 Jam di Selatan Jalur Gaza

Di kesempatan terpisah, penasihat keamanan Gedung Putih Jake Sullivan mengingatkan ketegangan akan meningkat.

"Ada risiko eskalasi konflik, pembukaan front kedua di utara dan, tentu saja, keterlibatan Iran," kata Sullivan.

Hamas dan Hizbullah merupakan kelompok yang didukung Iran.

Di perang ini, AS mengerahkan dua kapal induk dan ribuan pasukan ke Laut Mediterania. Washington juga berencana mengirim sekitar 2.000 personel untuk membantu kebutuhan medis dan logistik Israel.

Sejumlah pengamat menyebut langkah itu untuk mencegah keterlibatan Iran lebih jauh dan perang di kawasan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews