Pekanbaru, Batamnews - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi mulai menjadi barang langka di Riau, menyebabkan puluhan mobil bermesin diesel harus mengantre hingga ke jalan raya. Kejadian ini terjadi di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pekanbaru pada Rabu (18/10/2023).

Warga Pekanbaru berbondong-bondong mengantre untuk mendapatkan solar di beberapa SPBU, termasuk di Jalan Soekarno Hatta, Jalan SM Amin, Arifin Ahmad, dan Hangtuah.

Aidil, seorang warga Pekanbaru, mengungkapkan bahwa antrean biasanya terjadi pada pagi atau malam hari, karena saat itulah solar subsidi tersedia. Banyak yang terpaksa parkir di pinggir jalan untuk menunggu giliran mengisi solar.

Meskipun Riau dikenal sebagai daerah penghasil minyak, kelangkaan solar subsidi tampaknya menjadi permasalahan yang sering terjadi. Aidil mengungkapkan bahwa situasi ini bukan hal yang aneh bagi penduduk setempat.

Baca juga: Pemkab Bengkalis Gelar Job Fair, Buka Peluang Kerja Bagi Warga Lokal

"Ya sudah biasa, setiap mau akhir tahun begini terus kelakuan Pertamina. Solar selalu sulit didapatkan, harus antrean berjam-jam," katanya.

Budi Arso, seorang warga Kabupaten Pelalawan, juga mengalami kesulitan mencari solar saat tiba di Pekanbaru. Ia harus mengantre di SPBU Arifin Ahmad dan SPBU Hangtuah untuk mendapatkan solar subsidi. Budi mengeluhkan bahwa selama sebulan terakhir, solar subsidi sering langka.

"Entah kemana larinya solar subsidi ini, selama sebulan ini sering langka. Harus antre berjam-jam," ujarnya.

Antrean panjang hingga jalan raya dinilai mengganggu pengguna jalan lainnya. Masyarakat juga mengkritik SPBU yang dianggap tidak mengindahkan keamanan dan kenyamanan warga lain. Mereka menilai perlunya tindakan untuk mengatasi masalah ini demi kelancaran lalu lintas dan keamanan di jalan raya.