Batam, Batamnews - Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia menunjukkan apresiasinya terhadap upaya BP Batam dalam percepatan investasi Rempang Eco-City. Pada Jumat (6/10/2023), Bahlil dan Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengunjungi warga Rempang dan berdialog tentang hak-hak masyarakat terkait pengembangan Rempang Eco-City.

Dalam kunjungan ini, Bahlil dan Muhammad Rudi terlebih dahulu melaksanakan salat ashar berjemaah di Masjid Al-Ikhsan Tanjung Banon sebelum berbicara dengan warga terkait program pembangunan tersebut. Dalam dialog berdurasi sekitar satu jam, Bahlil menegaskan komitmen pemerintah untuk memperhatikan hak-hak masyarakat yang terdampak.

Baca juga: Batam, Rempang dan Galang Kondusif, Kepala BP Batam Imbau Masyarakat Waspadai Berita Provokatif

Bahlil juga mengapresiasi pendekatan persuasif yang digunakan oleh BP Batam dalam sosialisasi kepada warga, yang telah berhasil memindahkan sejumlah warga ke hunian sementara.

"Ini sudah menjadi perintah Presiden RI untuk memperhatikan hak-hak masyarakat. Bahkan, data yang saya dapat menunjukkan hampir sebagian besar warga sudah bersedia melakukan pergeseran," kata Bahlil.

Namun, Bahlil tetap memahami bahwa masih ada sebagian warga yang menolak pergeseran. Menurutnya, ini adalah hal yang wajar, dan pemerintah harus terus berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat.

Baca juga: Kembali ke Pulau Rempang, Menteri Bahlil Disambut Warga Dengan Spanduk ini

Bahlil dan Muhammad Rudi tidak hanya berdialog dengan warga di Tanjung Banon, mereka juga mengunjungi rumah seorang warga asli Desa Pasir Panjang, Nenek Timah, menunjukkan kehangatan dalam interaksi mereka. Terakhir, Bahlil berkunjung ke salah satu hunian sementara yang telah disiapkan oleh BP Batam di Perumahan Bida Asri III.

"Tugas kita adalah meyakinkan warga. Tugas kita adalah bicara baik-baik sama mereka," tegas Bahlil.

Muhammad Rudi, Kepala BP Batam, menyambut baik kunjungan Menteri Investasi RI tersebut dan menegaskan komitmen BP Batam untuk menyelesaikan investasi Rempang Eco-City dengan tetap mengedepankan pendekatan persuasif selama sosialisasi. Investasi ini merupakan bagian dari Program Strategis Nasional.

(*)