Begini Upaya Pemprov Kepri Mewujudkan Akses Kesehatan yang Ramah Berbasis Teknologi

Begini Upaya Pemprov Kepri Mewujudkan Akses Kesehatan yang Ramah Berbasis Teknologi

Rumah Singgah Pemprov Kepri di Kota Batam

Tanjungpinang, Batamnews, Advertorial - Masyarakat Indonesia telah lama bercita-cita untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang mudah, murah, dan ramah. 

Pemenuhan impian tersebut membutuhkan komitmen tinggi dari pemerintah, dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah merespons kebutuhan masyarakatnya dengan langkah konkret.

Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, telah memahami kondisi masyarakatnya yang mayoritas sebagai nelayan dengan penghasilan terbatas. 

Untuk mengatasi masalah aksesibilitas ke layanan kesehatan, Gubernur Ansar Ahmad menggagas ide untuk mendirikan 'Rumah Singgah' bagi masyarakat Kepri yang memerlukan tempat tinggal sementara saat menjalani rujukan medis ke Jakarta dan Kota Batam.

Sebelum adanya Rumah Singgah, masyarakat Kepulauan Riau yang merujuk penyakitnya ke Jakarta atau Kota Batam harus mengeluarkan uang tambahan untuk penginapan, makan, dan biaya lainnya. 

Baca juga: Putusan MK Terkait Gugatan Undang-undang Ciptaker Ditolak

Gubernur Ansar Ahmad mengubah kantor Badan Penghubung Provinsi Kepri di Jakarta menjadi Rumah Singgah Raja Ahmad Engku Haji Tua yang memiliki 12 kamar dengan 54 tempat tidur. 

Fasilitas di rumah singgah ini meliputi AC, kulkas mini, lemari, pemanas air, dapur, klinik, dan ruang mencuci. Seluruh masyarakat Kepri yang memanfaatkan fasilitas ini mendapatkan pelayanan secara gratis, termasuk makanan dan layanan ambulans antar-jemput ke rumah sakit.

Sejak diresmikan pada Mei lalu, Rumah Singgah Raja Ahmad Engku Haji Tua telah melayani 58 pasien dan 59 pendamping, dengan jumlah yang terus bertambah seiring dengan tingginya permintaan. 

Selain itu, ada satu lagi Rumah Singgah di Kota Batam yang diberi nama Rumah Layanan Singgah Insan Kepri Sehat 'Mahligai Keris'. Meskipun awalnya hanya memiliki 6 kamar dengan 16 tempat tidur, rencananya akan terus ditambah hingga mencapai 50 tempat tidur pada tahun 2024.

Kehadiran dua Rumah Singgah ini tidak hanya memberikan kemudahan akses kepada layanan kesehatan, tetapi juga berpotensi meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Kepri. 

Baca juga: Hasan, Pj Wali Kota Tanjungpinang, Prioritaskan Penurunan Kemiskinan Ekstrem 2024

IPM Kepri tahun 2022 telah mencapai 76,46, meningkat 0,67 poin dari tahun sebelumnya, dengan peningkatan terutama pada dimensi umur panjang dan hidup sehat serta pengetahuan.

Rumah Singgah ini juga menjadi salah satu upaya adaptif Pemerintah Provinsi Kepri dalam mencapai tujuan pembangunan manusia yang berkelanjutan dan inklusif. 

Program ini sejalan dengan tema Keketuaan ASEAN Indonesia Tahun 2023, "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth," dan mendukung visi ASEAN 2045 yang adaptif, responsif, dan kompetitif.

Pelayanan ini juga dapat mempengaruhi IPM secara nasional dan regional. Kepri bisa menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia dalam meningkatkan IPM melalui program dan kebijakan inovatif. 

Dampak positif capaian IPM Provinsi Kepri tidak hanya dirasakan oleh Indonesia secara nasional, tetapi juga oleh kawasan ASEAN secara regional.

Dengan adanya Rumah Singgah, masyarakat Kepri dapat menghemat biaya transportasi dan penginapan, meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan berkualitas, serta berpotensi meningkatkan angka harapan hidup dan kesejahteraan masyarakat secara umum. 

Capaian IPM Provinsi Kepri yang tinggi juga dapat meningkatkan daya saing ASEAN secara global dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan integrasi regional.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau juga telah mengadopsi teknologi dengan membuat situs web khusus untuk pendaftaran tamu Rumah Singgah. Dengan demikian, masyarakat dapat mendaftar dengan mudah dan cepat tanpa harus melakukannya secara manual.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews